Bungkam Faisal Basri, Jokowi Sebut Hilirisasi RI Cuan Rp510 T

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 August 2023 11:48
Berbuah Manis, Jokowi Ketiban Rejeki Nomplok Rp510 Triliun
Foto: Infografis/Berbuah Manis, Jokowi Ketiban Rejeki Nomplok Rp510 Triliun/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa program hilirisasi pertambangan khususnya hilirisasi nikel hanya menguntungkan negara lain khususnya China. Presiden Jokowi justru mempertanyakan hitung-hitungan orang yang menyatakan hilirisasi menguntungkan negara lain.

Sebelumnya memang, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyebutkan bahwa pengembangan smelter yang menghasilkan nikel setengah jadi dinilai hanya menguntungkan industri China. Di mana, seperti diketahui, hasil hilirisasi nikel di Indonesia menghasilkan Nikel Pig Iron (NPI) dan fero nikel.

"Kalau hilirisasi sekedar dari bijih nikel jadi NPI atau jadi fero nikel. NPI dan fero nikel 99% diekspor ke China jadi hilirisasi Indonesia nyata-nyata mendukung industrialisasi di China itu dia, luar biasa," ujar Faisal dalam diskusi Indef, dikutip Kamis (10/8/2023).

Menjawab hal itu, Presiden Jokowi mencontohkan bahwa hilirisasi nikel sejatiinya menguntungkan Indonesia. Dia justru mempertanyakan hitung-hitungan yang mengatakan bahwa hilirisasi menguntungkan negara lain. "Ngitunganya gimana? Kalau hitungan saya berikan contoh nikel, saat diekspor mentahan, bahan mentah setahun kira-kira hanya Rp 17 triliun, setelah masuk ke industrial downstreaming, ke hilirisasi menjadi Rp 510 triliun," terang Presiden Jokowi menjawab pernyataan Faisal Basri terkait hilirisasi nikel, di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Dengan meningkatnya nilai ekspor nikel hasil hilirisasi, lanjut Presiden Jokowi, maka hasil pajaknya akan lebih besar ketimbang sebelum nikel dilakukan hilirisasi.

"Bayangkan saja kita negara itu hanya mengambil pajak, mengambil pajak dari Rp 17 triliun sama mengambil pajak dari Rp 510 triliun lebih gede mana? Karena dari situ, dari hilirisasi kita bisa mendapatkan PPN, PPH badan, PPH karyawan, PPH perusahaan, royalti bea ekspor, penerimaan negara bukan pajak semuanya ada di situ. coba dihitung saja dari Rp 17 triliun sama Rp 510 triliun gede mana?" terang Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga tak terima tatkala kontribusi hilirisasi ke Produk Domestic Bruto (PDB) Indonesia terus mengalami penurunan. Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kontribusi terhadap PDB ekonomi pastinya lebih besar ketika nilai ekspor naik signifikan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Panas! Faisal Basri Serang Balik Ucapan Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular