
Harta Karun Ini Bejibun, Tapi Gak Merata Dinikmati Warga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Elan Biantoro menilai pemanfaatan gas bumi domestik hingga sampai saat ini masih belum merata. Adapun pemanfaatannya masih banyak didominasi untuk keperluan di kawasan Indonesia bagian barat.
Sementara, keberadaan sumber gas bumi di dalam negeri keberadaannya telah bergeser dari Indonesia bagian barat ke Indonesia bagian timur. Oleh karena itu, hal ini membuat ketimpangan geografis antara daerah penghasil gas dan pembeli gas.
Elan tak menampik produksi gas di Indonesia bagian barat sejatinya masih ada, tetapi hal itu masih belum bisa memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri. Sedangkan cadangan gas terbesar saat ini terletak di Indonesia bagian tengah dan timur.
"Demand-nya itu lebih banyak di Indonesia bagian barat. Ketimpangan ini berupa adanya infrastruktur yang bagaimana caranya yang membutuhkan gas di barat itu bisa mendapatkan keperluannya dengan harga yang ekonomis untuk industrinya, namun sumber gasnya ada di tengah dan timur," tuturnya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (8/8/2023).
Oleh sebab itu, infrastruktur gas menjadi kunci agar pemanfaatan gas di dalam negeri dapat lebih optimal. Ia pun mendorong agar pemerintah lebih agresif lagi dalam menggenjot pembangunan infrastruktur gas.
Ia menyadari saat ini pemerintah memang tengah mengejar penyelesaian pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang dan pembangunan pipa gas untuk di wilayah Sumatera. Namun semuanya itu, belum menjawab ketimpangan supply demand gas yang terjadi antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.
"Kemudian industri di timur belum bergerak yang masih bertahan di infrastruktur jalan atau tol atau apa ya tapi infrastruktur terkait supply and demand minyak dan gas itu masih ibaratnya masih tidak secepat pembangunan infrastruktur jalan raya," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total cadangan gas RI per 2022 tercatat mencapai 54,83 triliun standar kaki kubik (TSCF).
Adapun realisasi produksi gas terangkut (lifting) pada Semester I 2023, berdasarkan data SKK Migas, tercatat sebesar 5.308 MMSCFD.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Luhut Tiba-Tiba Sebut RI Bakal Setop Ekspor Gas
