Maaf Nih! Ekonomi RI Cuma Kalah dari China dan Uzbekistan

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
08 August 2023 07:50
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai mampu menjaga perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ancaman ketidakpastian global. (Dok. Partai Golkar)
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai mampu menjaga perekonomian Indonesia tetap kuat di tengah ancaman ketidakpastian global. (Dok. Partai Golkar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 hanya kalah dari China dan Uzbekistan.

Pada periode itu, pertumbuhan ekonomi berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) tumbuh 5,17% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, ekonomi China berhasil tumbuh 6,30% dan Uzbekistan 5,60%.

"Fundamental ekonomi kita solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya di bawah China 6,3% ataupun Uzbekistan 5,6%," kata Airlangga saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, seperti dikutip Selasa (8/8/2023).

Sementara itu, Airlangga mengatakan, negara-negara besar justru pertumbuhannya di bawah Indonesia pada kuartal II-2023. Di antaranya, Amerika Serikat yang hanya 2,7%, Prancis 0,40%, Singapura 0,70%, Korea Selatan 0,87%, dan Jerman bahkan terkontraksi 0,62%.

Negara-negara lain yang ekonominya setara, seperti Vietnam juga di bawah Indonesia karena hanya tumbuh 4,14%, Mexico 3,66%, Taiwan 1,45%, Arab Saudi 1,10%, dan Lithuania yang hanya 0,59%.

"Beberapa negara lain seperti Vietnam, Amerika Serikat, Singpaura, dan Jerman masih mengalami kontraksi," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia meyakini di tengah belum kondusifnya perekonomian global, pertumbuhan ekonomi masih akan terus tumbuh konsisten di atas 5% hingga akhir tahun ini. Terutama ditopang oleh konsumsi domestik yang masih kuat, derasnya arus investasi, hingga belanja pemerintah pusat yang masih akan tinggi.

"Pertumbuhan kita memang kita tetap targetkan 5,3% sesuai APBN, dan pengungkitnya itu kita lihat di kuartal III, kita lihat seberapa jauh kuartal III bisa kita genjot. Tentu harpannya kuartal III masih bisa kita tingkatkan karean salah satu pengungkit di kuartal III adalah belanja pemerintah," tegasnya.

Berdasarkan catatan BPS dua kali lebaran dan libur panjang menjadi alasan terbesar ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh di atas 5%. Hal ini terlihat dari konsumsi rumah tangga yang berhasil mencapai pertumbuhan 5,23% secara year on year.

Tingginya konsumsi rumah tangga berperan besar dalam perekonomian nasional, mengingat porsinya yang mencapai 53,31%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II-2023 sedikit melambat dari pertumbuhan pada kuartal II-2022 sebesar 5,51%.

Adapun untuk kelompok pengeluaran lainnya, seperti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tumbuh 4,63% dengan porsi terhadap PDB 27,90%, konsumsi pemerintah 10,62% dengan porsi 20,25%, dan konsumsi LNPRT tumbuh 8,62% dengan porsi 1,24.

Untuk ekspor tercatat kontraksi sebesar 2,75% dengan porsi terhadap PDB 20.25%, demikian juga untuk impor yang terkontraksi sebesar 3,08 dengan porsinya terhadap PDB menjadi minus 18,54%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDB Harus 7% Kalau RI Mau Jadi Negara Maju, Mungkin Gak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular