
Jembatan Lengkung LRT Bikin Heboh, Menteri PUPR Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara terkait kritikan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo soal lambatnya kecepatan LRT Jabodebek di jembatan lengkung atau longspan rel antara Jalan Gatot Subroto ke Rasuna Said Kuningan yang hanya 20 Km/jam. Basuki menilai hal itu terbilang wajar.
"Kalau di tingkungan itu 20 km per jam ya wajar kan, mau kecepatan berapa lagi, wong di lurus saja cuma 30-40 km per jam. Jadi kalau di tikungan semua kereta api pasti melambat," kata Basuki, Senin (7/8/2023).
Longspan LRT Jabodebek yang sudah jadi saat ini sudah melalui proses yang panjang, yakni mulai dari perhitungan Kementerian Perhubungan hingga Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) di bawah Kementerian PUPR. Jika menginginkan ideal, maka banyak yang harus dikorbankan, termasuk properti mahal di sekitar kawasan seperti hotel-hotel.
![]() Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) terlihat melintasi jalanan Jakarta di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/6/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
"KKJTJ sudah melakukan uji waktu itu. Jadi semua oke. Karena coba bayangkan (kalau) dari Warung Buncit ke Rasuna Said itu kan 90 derajat, kalau misalkan mau dilengkungkan panjang, hotel-hotel harus habis semua, tapi ini masih masuk dalam koridor keselamatan transportasi," terang Basuki.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, salah desain itu menyebabkan tikungan kurang lebar, sehingga kecepatannya melambat. Jika tikungan jembatan itu digarap melebar, maka kereta LRT Jabodebek bisa tetap melaju dengan kencang.
"Itu salah desain karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, dia nggak ngetes sudut kemiringan keretanya. Jadi sekarang kalau belok harus pelan sekali, karena harusnya lebih lebar tikungannya," kata Tiko, sapaan akrabnya.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Harga Rumah Subsidi Resmi Naik!
