Jembatan Lengkung LRT Salah Desain? Sang Arsitek Buka Suara

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 August 2023 16:17
Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) terlihat melintasi jalanan Jakarta di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/6/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) terlihat melintasi jalanan Jakarta di jalur LRT Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/6/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Desainer jembatan lengkung atau longspan LRT (Light Rail Transit) Jabodebek yang melintang di atas Jalan Gatot Subroto - Kuningan, Arvilla Delitriana buka suara. Proyek ini menjadi sorotan karena Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut adanya salah desain.

Namun, Arvilla menyebut bahwa proyeknya sudah mengikuti perencanaan yang matang.

"Sepemahaman saya, yang dikritik itu terkait kecepatan LRT yang harus diperlambat karena ada radius track di lokasi longspan LRT Kuningan yang cukup kecil. Radius tersebut berdasarkan alinyemen yang sudah didesain oleh konsultan yang berpengalaman di bidangnya dan sangat ditentukan oleh kondisi lahannya," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (7/8/23).

Ia menolak anggapan jika proyek longspan tidak sesuai dengan perencanaan. Sebaliknya, proses pembuatan proyek ini sudah melalui proses yang panjang.

Arvila Delitriana. Agung Pambudhy/DetikcomFoto: Arvila Delitriana. Agung Pambudhy/Detikcom
Arvila Delitriana. Agung Pambudhy/Detikcom

"Tim kami yang mengakomodir alinyemen dan kecepatan LRT yang diijinkan tersebut ke dalam perencanaan jembatan. Semuanya sudah sesuai dengan perencanaan. Tahapan desain dan pelaksanaan sudah dikonfirmasi dengan uji beban dan sudah mendapat sertifikasi layak fungsi," sebut Arvilla.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, salah desain itu menyebabkan tikungan kurang lebar, sehingga kecepatannya melambat. Jika tikungan jembatan itu digarap melebar, maka kereta LRT Jabodebek bisa tetap melaju dengan kencang.

Lengkung LRT itu dibangun di atas flyover Tol Dalam Kota dan membentang sepanjang 148 meter. Longspan LRT ini memiliki radius lengkung 115 meter serta menggunakan beton seberat 9.688,8 ton.

"Kalau lihat longspan dari Gatot Subroto ke Kuningan kan ada jembatan besar, itu sebenarnya salah desain, karena dulu Adhi sudah bangun jembatannya, tapi dia enggak ngetes sudut kemiringan keretanya," kata Tiko, sapaan akrabnya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nama Stasiun Pancoran Dijual, LRT Raup Puluhan Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular