Impor Gandum RI 'Meledak' 11 Juta Ton, Tiba-Tiba Kini Turun

Damiana, CNBC Indonesia
07 August 2023 12:53
Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Gandum (Photo by Avinash Kumar on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor gandum Indonesia mengalami penurunan berturut. Sepanjang tahun 2022 lalu, impor gandum RI tercatat anjlok 17,6% menjadi 9,45 juta ton.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempatĀ menyoroti impor gandum RI yang sampai 11 juta ton. Bahkan, Jokowi sampai memerintahkan anak buahnya membuat peta jalan pengembangan sorgum di dalam negeri sampai tahun 2024. Sorgum diharapkan bisa untuk subtitusi gandum yang mengandalkan pasokan impor.

Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) mencatat, impor gandum RI sejak tahun 2016 hingga 2022 secara berturut-turut mencapai 10,53 juta ton, 11,43 juta ton, 10,09 juta ton, 10,69 juta ton, 10,29 juta ton, dan 9,45 juta ton.

Impor tahun 2022 anjlok 17,6% dibandingkan tahun 2021. Dan, pada Januari-Mei 2023, impor gandum turun lagi 4,2% menjadi 4,17 juta ton, dibandingkan periode sama tahun 2022 sebanyak 4,35 juta ton.

Negara asal impor gandum terbesar RI adalah Australia, Kanada, Brasil, Argentina, dan Ukraina.

Direktur Eksekutif APTINDO Ratna Sari Loppies mengatakan, penurunan impor itu disebabkan pelemahan daya beli.

Kondisi ini menyebabkan konsumsi menurun, meski tidak ada prediksi apakah tren ini masih akan berlanjut atau tidak.

APTINDO mencatat, konsumsi tepung terigu di dalam negeri juga turun. Tahun 2022 lalu, konsumsi terigu turun 4,35% jadi 6,7 juta ton atau setara 8,53 juta ton gandum. Dibandingkan tahu 2021 yang mencapai 7 juta ton atau setara 8,92 juta ton gandum.

Sepanjang Januari-Juni 2023, konsumsi terigu turun 1,34% jadi 3,3 juta ton atau setara 4,2 juta ton gandum.

Sementara itu, Departemen Pertanian AS (USDA) memperkirakan, konsumsi produk pangan berbasis gandum di Indonesia akan turun 4,5% jadi hanya 8,4 juta ton. Terutama setelah pada semester pertama tahun 2023, konsumsi cenderung ditahan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Dalam Bahaya, Impor Gandum dan Gula 'Meledak' Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular