RI Dalam Bahaya, Impor Gandum dan Gula 'Meledak' Parah

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
15 June 2023 16:50
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut impor gandum dan gula RI kini melonjak drastis jika dibandingkan saat dirinya masih menjabat sebagai anggota Komisi VI DPR RI.

Zulhas mengungkapkan, pada tahun 2004 silam Indonesia hanya mengimpor gandum sebanyak 3 juta ton per tahun. Namun, jumlah gandum yang diimpor setiap tahunnya mengalami kenaikan, hingga saat ini jumlah gandum yang diimpor telah mencetak angka 13 juta ton per tahun.

"Dulu 2004 kita impor gandum kira-kira 3 juta ton, sekarang kita impor gandum 13 juta ton," ujarnya saat membuka acara peluncuran buku 'Zulhas, Kerja Bantu Rakyat: Setahun Perjalanan Mendag' di kantornya, Kamis (15/6/2023).

Bahkan, dia mengungkapkan, dengan jumlah impor yang sebesar 3 juta ton saja, dulu dirinya sudah sampai berantem dengan Menteri Perdagangan pada masa itu, Mari Elka Pangestu.

"Saya ambil contoh, waktu Pak Nusron jadi Komisi VI, saya juga anggota DPR. Kami dulu sering bertengkar sama Bu Mari (Mari Elka Pangestu), oh berantem terus itu," ungkap Zulhas.

Tak hanya gandum, Zulhas menyebut impor gula juga mengalami lonjakan. Dari yang sebelumnya di tahun 2004 hanya impor sebanyak 1 juta ton, kini Indonesia telah mengimpor gula sebanyak 6 juta ton per tahun.

"Dulu kita impor gula kira-kira 1 juta saja sudah berantem sama perusahaan-perusahaan, sudah kelahi kita. Sekarang kita mengimpor sudah hampir 6 juta. Jadi banyak sekali, semakin bergantung, kan tren-nya semestinya menurun tapi ini nggak, semakin besar," kata Zulhas.

Lonjakan jumlah impor juga terjadi pada buah dan sayur-sayuran. Zulhas menyebut pada tahun 2004, impor buah hanya sebanyak 50 ribu ton per tahun, namun sekarang sudah 1 juta ton per tahun.

"Dulu impor buah itu hanya 50 ribu ton saja, sekarang impor buah sudah 1 juta ton. Belum sayur-sayuran. Dulu sayur-sayuran hampir tidak ada yang impor, kalaupun ada tapi sedikit sekali. Sekarang sayur-sayuran banyak sekali yang diimpor," papar Zulhas.

"Kalau kita pergi ke supermarket, itu isinya sudah 90% sampai sayur semua impor. Nah itu kira-kira yang mesti kita tata dan dikendalikan untuk menuju visi Indonesia tahun 2045. Kita harus menata impor dan menggalakkan ekspor kita," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kantornya Mendadak Digeledah Kejagung, Ini Kata Mendag Zulhas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular