Cek! Ramalan Ekonomi RI Kuartal II dari Sri Mulyani & Bos BI

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 07/08/2023 07:35 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Peluncuran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 pada hari ini, Senin (7/8/2023). Polling CNBC Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di bawah 5% pada kuartal-II 2023.

Adapun konsensus ini berada di luar kisaran yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo.

Minggu lalu, Sri Mulyani mengatakan perekonomian dalam negeri masih mampu untuk tumbuh positif hingga diperkirakan 5-5,3% pada kuartal II-2023.


"Perkembangan positif ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 baik kuartal II dan keseluruhan tahun diperkirakan masih terjaga pada kisaran antara 5,0-5,3%," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai rapat KSSK, dikutip Senin (7/8/2023).

Capaian tersebut, kata Sri Mulyani dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang semakin baik, didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan ekspansi aktivitas manufaktur yang tergambar dari PMI Manufaktur mencapai 53,3 pada Juli 2023.

"Jadi ini adalah satu indikator yang cukup baik menggambarkan kegiatan aktivitas produktif," paparnya.

Pertumbuhan investasi alami perlambatan namun pada kelompok non-bangunan masih menunjukkan ekspansi. Kinerja ekspor juga masih menunjukkan positif.

Sementara itu, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1% pada kuartal II-2023.

"Pada kuartal I ekonomi sudah menggeliat, sehingga di triwulan kedua ekonomi bisa mencapai 5,1% atau lebih karena adanya momen Lebaran," kata Perry, dalam RDG April 2023, dikutip Senin (7/8/2023).

Perry melihat konsumsi swasta akan semakin menguat dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat, membaiknya keyakinan konsumen dan naiknya daya beli seiring dengan penurunan inflasi.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jadi Saksi, Deputi Gubernur BI Tak Hadiri Panggilan KPK