
'Bank Darah' Kena Sasaran, Ukraina & Rusia Main Salah-salahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda akan mereda. Yang terbaru, perang kedua negara ini mengorbankan 'bank darah' atau pusat transfusi darah di sebuah universitas, hingga fasilitas aeronautika di Ukraina itu hancur.
Pihak berwenang Ukraina menuding Rusia atas serangan terhadap 'Bank Darah' di kota timur Kupiansk pada Sabtu malam (5/8/2023), sementara pihak Rusia juga menuduh Ukraina menggunakan bom tandan untuk merusak sebuah universitas di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan terhadap Kupiansk di wilayah Kharkiv itu sebagai "kejahatan perang" dan mengatakan "ada yang tewas dan terluka". Meskipun ia tidak mengatakan berapa banyak yang tewas atau terluka.
Menurut Zelenskyy, Rusia telah menggunakan "bom udara terarah" dalam serangan tersebut. Serangan itupun membuat tim pemadam Ukraina dikerahkan untuk memadamkan api yang ditimbulkan serangan udara tersebut.
"Kejahatan perang ini mengungkapkan segalanya tentang agresi Rusia," tegas Zelenskyy seperti dilansir Reuters, Minggu (6/8/2023).
Beberapa jam setelah pernyataan Zelenskyy itu muncul, gubernur Donetsk yang ditunjuk pihak Rusia di Ukraina Timur mengatakan sebuah gedung universitas di daerah itu terbakar karena penembakan tentara Ukraina dengan bom tandan.
Meski demikian, menurut laporan Reuters, Al Jazeera juga tak dapat mengonfirmasi klaim pejabat Rusia itu. Yang jelas, penembakan ini terjadi satu hari setelag pasukan Moskow menyerang fasilitas aeronautika Ukraina dan pasukan Kyiv merusak sebuah kapal tanker Rusia di Laut Hitam.
Fasilitas aeronautika itu milik Motor Sich, pembuat mesin pesawat dan helikopter serta komponen lainnya. Fasilitas ini terletak di dekat kota Khmelnytskyi di Ukraina barat, sekitar 300 km atau 190 mil barat daya Kyiv.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan