Kebanyakan Bangun Tol, IKN Bisa 'Tenggelam'!

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
04 August 2023 12:25
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono meninjau pembangunan Jalan Tol menuju ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023). (Dok. Kementerian PUPR)
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono meninjau pembangunan Jalan Tol menuju ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023). (Dok. Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Dhony Rahajoe menuturkan terlalu banyak akses tol menuju Ibu Kota Nusantara berisiko membuat kota baru ini 'tenggelam' alias sepi dari warga dan kegiatannya.

Hal ini didasari oleh pengalamannya dan melihat perkembangan pembangunan kota baru a.l. Putrajaya di Malaysia, Sejong di Korea Selatan, Canberra di Australia dan Brasilia di Brasil.

"Saya punya pengalaman, bangun 5 kota tapi di swasta, kalau pendekatan pembangunan seperti saat itu, membangun bendungan, istana, masjid, jalan, drainase, saya katakan kota ini akan tenggelam. Bangun tol 30 menit bawah laut, bangun tol 10 menit menuju Buluminung, jembatan Pulau Balang, triliunan tenggelam," kata Dhony dalam Konsultasi Publik Rancangan UU Perubahan UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Jumat (4/8/2023).

"Ini mati tenggelam karena orang-orangnya gak mau tinggal. 30 menit tol Balikpapan-IKN, itu ASN sudah biasa...Ini hanya 30 menit, apa yang akan terjadi, saya katakan kerja ASN dan Hankam di IKN, mondoknya di Balikpapan," tegasnya.

Hal ini tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu, pembangunan kota harus mencakup infrastruktur dasar mulai dari rumah sakit dan sekolah agar ASN tidak harus jauh-jauh memenuhi kebutuhannya di kota lain.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat anggaran untuk mendukung infrastruktur IKN Nusantara tahun 2020-2023 sebesar Rp 36,72 triliun dari total Rp62,27 triliun sampai dengan 2024 atau sebanyak 76 paket pekerjaan dengan progres sebesar 15,84%.

Anggaran untuk mendukung infrastruktur dasar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara 2023 sebesar Rp 26,67 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung infrastruktur Sumber Daya Air (Rp1,14 triliun), jalan dan jembatan (Rp9,72 triliun), permukiman (Rp11,58 triliun), perumahan (Rp4,20 triliun), dan Bina Konstruksi (Rp 0,37 triliun).

Selanjutnya untuk realisasi program Padat Karya TA 2023 sebesar Rp15,07 triliun dengan progres serapan anggaran sebesar Rp5,04 triliun atau sebesar 33,44%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bakal Kumpulkan Investor IKN, Beri Kejutan Meriah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular