HOME News Foto News
FOTO Internasional

Niger Mencekam Usai Kudeta, Warga Kibarkan Bendera Rusia

Reuters, AP Photo, CNBC Indonesia
Jumat, 04/08/2023 08:50 WIB

Ratusan massa pendukung kudeta di Niger menggelar aksi demo massal di ibu kota Niger. Sejumlah demonstran mengibarkan bendera Rusia berukuran raksasa Rusia.

1/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Ratusan orang yang mendukung kudeta di Niger berkumpul pada Kamis (3/8/2023) untuk aksi demo massal di ibu kota Niger, Niamey. Sejumlah demonstran mengibarkan bendera Rusia berukuran raksasa Rusia. (AP Photo/Sam Mednick)

2/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Para demonstran berkumpul di Independence Square di jantung kota, menyusul seruan koalisi asosiasi masyarakat sipil pada hari yang menandai kemerdekaan negara itu pada tahun 1960 dari Prancis. (REUTERS/Mahamadou Hamidou)
3/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Issiaka Hamadou, salah satu demonstran, mengatakan bahwa "hanya keamanan yang menarik bagi kami", terlepas dari apakah itu berasal dari "Rusia, China, Turki, jika mereka ingin membantu kami". "Kami hanya tidak menginginkan Prancis, yang telah menjarah kami sejak 1960 - mereka sudah ada sejak itu dan tidak ada yang berubah," katanya. (AP Photo/Sam Mednick)

4/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Prancis menempatkan sekitar 1.500 tentara di Niger dalam upaya memerangi ekstremisme di Sahel. "Saya tidak punya pekerjaan setelah belajar di negeri ini, karena rezim (Bazoum) yang didukung Prancis," kata demonstran lainnya, seorang mahasiswa yang hanya menyebutkan nama depannya Oumar. "Semua itu harus pergi!" cetusnya. (AP Photo/Sam Mednick)
5/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Para pendukung kudeta di Niger mengatakan Prancis telah gagal melindungi mereka dari para ekstremis, sedangkan Rusia akan menjadi sekutu yang lebih kuat. Presiden terpilih Niger Mohamed Bazoum (63) digulingkan seminggu yang lalu oleh para pengawalnya sendiri dalam kudeta yang dikutuk oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan PBB. (REUTERS/Mahamadou Hamidou)

6/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Dilaporkan bahwa Bazoum masih ditahan di istana kepresidenan pada Kamis sore waktu setempat. Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas negara itu saat ini.. (AP Photo/Sam Mednick)

7/7 Pendukung junta yang berkuasa Niger memegang bendera Rusia pada awal protes yang menyerukan untuk memperjuangkan kebebasan negara dan menolak campur tangan asing di Niamey, Niger, Kamis, 3 Agustus 2023. Pawai jatuh pada kemerdekaan negara Afrika Barat hari dari mantan penguasa kolonialnya, Prancis, dan ketika sentimen anti-Prancis melonjak, lebih dari satu minggu setelah tentara yang memberontak menggulingkan presiden negara yang terpilih secara demokratis. (AP Photo/Sam Mednick)

Prancis dan blok regional Afrika Barat ECOWAS telah menyerukan pembebasan segera Bazoum. Mereka menyerukan Niger untuk kembali ke tatanan konstitusional. (AP Photo/Sam Mednick)

#kudeta niger #niger #rusia #prancis #kudeta #foto internasional #foto
COMMENT
Related Photos
Related Articles
Internasional

Dukung Putin, Bendera Rusia Berkibar di Negara Ini

NEWS
Internasional

Gawat! Ada Ancaman Perang Baru di Sini, Seret Kekuatan Barat

NEWS
Internasional

Niger Mencekam Usai Kudeta, AS Evakuasi Kedutaan

NEWS
Internasional

Heboh Kudeta di Niger, Raja Salman Akhirnya Buka Suara

NEWS
Internasional

Kudeta Pecah di Negara Ini, Warga Teriak 'Hidup Putin'

NEWS