Bandung Diramal Macet Total 2037, Ridwan Kamil Punya Ide Ini

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
03 August 2023 18:42
Ridwan Kamil menghadiri Wisuda Almarhum Eril dan mewakili prosesi Wisuda di Institut Teknologi Bandung pada Sabtu (8/4/2023). (Tangkapan Layar Instagram @ridwankamil)
Foto: Ridwan Kamil menghadiri Wisuda Almarhum Eril dan mewakili prosesi Wisuda di Institut Teknologi Bandung pada Sabtu (8/4/2023). (Tangkapan Layar Instagram @ridwankamil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan adanya ancaman kemacetan total jika transportasi publik tidak dibangun di wilayah Kita Bandung dan sekitarnya. Sehingga ia mengusulkan beberapa pembangunan salah satunya adalah kereta gantung.

Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Istana Kepresidenan membahas Rencana Transportasi Massal di Cekungan Bandung Raya.



"Per hari ini kemacetannya 40% kalau kita tidak melakukan apa-apa, 2037 seluruh kita akan macet total, jadi buka pintu sudah macet," katanya usai rapat.

Makanya ia memberikan solusi yang tengah dipersiapkan, melalui Badan Pengelola Cekungan Bandung. Seperti pembangunan fasilitas perkeretaapian, Bus Rapid Transit (BRT), dan kereta gantung.

Ilustrasi Kereta Gantung. (Dok. Freepik)Foto: Ilustrasi Kereta Gantung. (Dok. Freepik)
Ilustrasi Kereta Gantung. (Dok. Freepik)



Kang Emil menjelaskan pembangunan kereta gantung ini diperuntukkan untuk memberikan sarana transportasi publik bagi warga kota Bandung dan sekitar yang berada di dataran tinggi. Selain itu pembangunan kereta gantung juga memungkinkan karena biaya yang terjangkau.

"Kajian (lima tahun lalu) Rp 100 - 200 miliar per kilometer, per tahun ini kita belum studi mungkin ada kenaikan," katanya.

Dia pun bercerita bahwa idenya ini sudah ada sejak dia menjabat sebagai Wali Kota Bandung. "Sudah sejak saya menjabat Wali Kota Bandung, cuma tidak ada duit," ujarnya.


Ia mengatakan pembangunan kereta gantung ini bakal ditempatkan di wilayah perbukitan sepanjang 30 kilometer untuk 5 koridor perlintasan.

"Cable car tidak cocok di daerah yang datar, cable car akan kami gunakan di daerah perbukitan. Bandung itu kan kayak cekungan, jadi antar bukit, jadi mungkin ide saya dari arah terminal Dago, melintasi jurang langsung motong ke Ledeng, dari Ledeng bisa langsung terkoneksi ke stasiun kereta di bawah, itu mungkin rekomendasi yang pertama," jelasnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seram! Bandung Diramal Lumpuh Macet Total di 2037

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular