Pertamina Siapkan Rp 75 Triliun untuk Proyek Baterai EV

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 02/08/2023 15:30 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina (PNRE) membeberkan bahwa perusahaan akan menyiapkan investasi hingga US$ 5 miliar atau setara Rp 75 triliun (asumsi kurs Rp 15.180 per US$) untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur Utama PNRE Dannif Danusaputro mengatakan, investasi tersebut terutama untuk menyiapkan infrastruktur pengisian tenaga baterai kendaraan listrik.

"Kita juga dari sisi EV battery, kita punya target US$ 3 billion hingga US$ 5 billion," bebernya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Rabu (2/8/2023).


Dannif mengatakan bahwa perpindahan dari motor konvensional berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi motor listrik merupakan inisiasi yang memerlukan infrastruktur tambahan.

Dia menyebutkan, masyarakat yang sebelumnya membeli BBM sebagai bahan bakar, akan beralih ke stasiun penukaran (swap) baterai dan itu membutuhkan infrastruktur tambahan.

Oleh karena itu, pihaknya akan menyiapkan infrastruktur tambahan itu dengan membuat ekosistem baterai kendaraan listrik. Perusahaan akan bekerja sama dengan Indonesia Battery Corporation (IBC). Pertamina merupakan salah satu pemegang saham dari IBC, bersama dengan MIND ID, PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

"Orang yang tadinya beli bensin akan beralih jadi charging battery atau swap battery. Kita siapkan infrastruktur swap charging dan juga battery ecosystem bersama anak perusahaan IBC. Itu contoh kita menangkap transisi energi dari sisi mobilitas," terangnya.

Namun, Dannif menekankan bahwa target tersebut merupakan target yang dicapai dalam jangka panjang, sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapainya.

"Ini memang multi years dan komitmen menyisihkan annual capex Pertamina untuk bisnis baru Pertamina," tandasnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Terancam Banjir Limbah Baterai EV Dalam 3 Tahun