Top! Pertamina Targetkan Sumbang 15% Pembangkit EBT untuk RI
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Power & New Renewable Energy membeberkan, perusahaan menargetkan bisa berpartisipasi dalam bauran energi terbarukan dalam sektor pembangkit listrik bisa mencapai 15% dari total pembangkit listrik energi baru terbarukan di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan partisipasi 15% di pembangkit listrik EBT atau mencapai 60 Giga Watt (GW) dalam upaya mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 mendatang.
"Target pembangkitan renewable energy seperti di pembangkitan, target kita bisa partisipasi 15% kita akan memmpunyai target 2060, 60 gigawatt (GW)," ungkap Dannif kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Rabu (2/8/2023).
Lebih detail Dannif membeberkan target tersebut memerlukan investasi sampai US$ 30 miliar atau setara Rp 455 triliun (asumsi kurs Rp 15.180 per US$). "Target investasinya besar sampai US$ 30 billion," tambahnya.
Adapun, Dannif mengatakan pada sisi bisnis karbon pihaknya menargetkan hingga 20 juta pelunasan karbon atau carbon offset.
Lebih ambisius, Dannif mengungkapkan perusahaan akan berinvestasi pula pada sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada baterainya yang ditargetkan investasi hingga US$ 5 miliar atau Rp 75 triliun.
"Carbon business kita ciptakan 20 juta carbon offset dan kita juga dari sisi EV battery kita punya target US$ 3 billion hingga US$ 5 billion," bebernya.
Namun, Dannif menekankan bahwa target tersebut merupakan target yang dicapai dalam jangka panjang sehingga membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapainya.
"Ini memang multi years dan komitmen menyisihkan annual capex Pertamina untuk bisnis baru Pertamina," tandasnya.
(pgr/pgr)