
Ternyata Keren, Ini Penampakan Sodetan Ciliwung Jokowi
Suasana area inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III.

Suasana area inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III hingga ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, (1/8). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Terowongan ini terdiri dari 2 jalur pipa berdiameter 3,5 meter berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) serta Kali Cipinang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kawasan Sodetan Ciliwung dilengkapi oleh sejumlah fasilitas. Antara lain taman bermain, toilet umum, plaza air mancur, kafetaria, panggung kreasi hingga gym terbuka. Ada pula jembatan inspeksi yang berdiri di atas jalur Sodetan Ciliwung. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Fasilitas tersebut dihubungkan dengan jalanan beraspal. Di kawasan Sodetan Ciliwung terdapat Pusat Pengendali Banjir serta rumah genset uang difungsikan untuk penanganan banjir Ibu Kota. (Dok. PUPR)

Proyek Sodetan Ciliwung sepanjang 1.268 meter mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang. (Dok. PUPR)

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Paket pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan masa pelaksanaan 730 hari kalender sesuai kontrak 1 Agustus 2021 hingga 2 Agustus 2023. Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung sekitar Rp1,2 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)