
Wang Yi 'Sohib Luhut' Resmi Gantikan Menlu China yang Hilang

Jakarta, CNBC Indonesia - Diplomat senior Wang Yi dilantik sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) China. Dirinya kembali menempati posisi Menlu ini setelah rekannya Qin Gang tiba-tiba menghilang.
Qin Gang diketahui menghilang sejak sebelum lalu. Padahal sosoknya terpilih mengantikan Wang setelah badan legislatif tertinggi negara, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPCSC).
Beberapa pihak mengutip alasan kesehatan menjadi sebab Qin jarang terlihat di publik beberapa pekan terakhir. Mengutip Al Jazeera, Qin terakhir terlihat di depan umum pada 25 Juni, ketika dia mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka.
Sejak itu, dia secara mencolok absen dari tugasnya pada saat aktivitas diplomatik yang intens untuk Beijing. Termasuk upaya untuk menstabilkan hubungan dengan AS.
Qin sebenarnya pun dijadwalkan untuk bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell pada 4 Juli. Tetapi pejabat UE mengumumkan bahwa China membatalkan pembicaraan tanpa penjelasan dengan peringatan hanya beberapa hari.
Qin kemudian gagal menghadiri pertemuan yang diawasi ketat dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan utusan iklim AS John Kerry. Kementeriannya mengatakan pada 11 Juli bahwa dia tidak dapat menghadiri pertemuan ASEAN di Indonesia karena alasan kesehatan.
Di tengah kekosongan ini, Wang Yi yang merupakan sahabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan turun tangan.
Sebelum pensiun, Wang yang berusia 69 tahun itu memegang jabatan menteri luar negeri selama hampir satu dekade sejak 2013.
Adapun, peran ganda Wang disebut-sebut membuat beberapa analis percaya bahwa pengangkatannya bisa bersifat sementara sampai menlu baru lainnya ditunjuk.
Lantas, siapakah sosok Wang Yi yang merupakan diplomat senior ini?
Adapun Wang, diplomat tinggi yang menjadi kaki tangan Partai Komunis dalam hubungan luar negeri, merupakan sahabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu disampaikan Luhut dalam sebuah unggahan di akun Instagram-nya terkait kedatangan Wang ke Bali tahun lalu.
Wang, laki-laki berkebangsaan Han, adalah penduduk asli Beijing. Lahir pada 19 Oktober 1953, dan memasuki dunia kerja pada tahun 1969.
Dia merupakan lulusan dari Beijing International Studies University (Beijing 2nd Foreign Studies University) dengan gelar Sarjana pada tahun 1982, dan meraih gelar Master di bidang Ekonomi.
Wang telah bekerja di Kementerian Luar Negeri hampir sepanjang karirnya. Ia bahkan pernah dipromosikan menjadi wakil menteri pada tahun 2001 dan menjadi duta besar untuk Jepang pada tahun 2004.
Wang juga adalah anggota Komite Pusat BPK ke-17 dan ke-18 dan direktur Kantor Urusan Dewan Negara Taiwan dari tahun 2008 hingga 2013. Pada tahun 2013 ia resmi menjadi menlu sebelum digantikan Qin pada 2022.
Wang cukup berpengalaman, memiliki wajah yang familiar dan seseorang yang dilihat sebagai kekuatan yang dapat menstabilkan banyak pergolakan.
Dirinya pun mampu berbicara bahasa Jepang secara fasih karena Wang sebelumnya menjabat sebagai duta besar China di Tokyo dan kepala Kantor Urusan Taiwan pembuat kebijakan China.
Wang dipandang berperan penting dalam menengahi kesepakatan damai yang mengejutkan antara Iran dan Arab Saudi pada Maret tahun ini. Wang juga disamakan dengan "rubah perak" oleh media pemerintah China dan pengagum online karena rambutnya yang beruban dan memiliki tipu muslihat diplomatik.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Sahabat Luhut Gantikan Menlu China yang 'Hilang'