Demi Dapat Beras, Begini Aksi Singapura Lobi-lobi India

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
30 July 2023 11:00
Turis berfoto di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, dan Merlion pada 10 Mei 2023 di Singapura. (Suhaimi Abdullah/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Turis berfoto di ArtScience Museum, Marina Bay Sands, dan Merlion pada 10 Mei 2023 di Singapura. (NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura berupaya untuk melobi India agar dapat mengecualikan negaranya dari larangan ekspor beras. Hal ini terjadi saat New Delhi berupaya untuk membatasi penjualan komoditas pangan itu ke luar negeri.

Diketahui, Singapura mengimpor 40% kebutuhan beras dari India, dan 17% di antaranya merupakan beras non-basmati.

"Singapura berhubungan dekat dengan otoritas India," kata Badan Pangan Singapura (SFA) pada Jumat (28/7/2023). "Untuk mencari pengecualian dari larangan tersebut."

Perlu diketahui, India adalah pengekspor beras terbesar dunia. Negara itu telah melarang beberapa penjualan beras ke luar negeri sejak Kamis lalu.

Kementerian urusan konsumen dan makanan India mengatakan larangan ekspor yang menyumbang sekitar seperempat dari total ekspor itu, adalah langkah untuk memastikan ketersediaan dalam negeri. Ini juga untuk menahan laju kenaikan harga (inflasi) domestik.

"SFA bekerja sama dengan importir untuk meningkatkan impor berbagai jenis beras dari berbagai sumber," tambah SFA lagi mengatakan solusi lain.

Untuk memastikan pasokan beras cukup, Singapura juga mengumumkan Skema Penimbunan Beras Singapura. Di mana importir beras harus memiliki persediaan penyangga yang setara dengan dua kali impor bulanan mereka.

"Kami meninjau buffer inventaris secara teratur dan siap bekerja sama dengan industri jika diperlukan penyesuaian," ujar SFA lagi.

"Konsumen juga didorong untuk fleksibel dan dapat beradaptasi dengan beralih ke varietas beras lain, termasuk sumber karbohidrat lain jika terjadi gangguan," jelasnya.

Sementara itu, langkah India diyakini akan menyebabkan "kiamat" beras di sejumlah negara. Ini akan memperburuk krisis pangan di tengah naiknya inflasi di banyak negeri belahan bumi.

"(Langkah India) berisiko memperburuk kerawanan pangan di negara-negara yang sangat bergantung pada impor beras," kata firma analitik data Gro Intelligence dalam sebuah catatan.

"Negara-negara yang diperkirakan terkena dampak parah larangan itu adalah negara-negara Afrika, Turki, Suriah, dan Pakistan, yang semuanya juga berjuang dengan inflasi harga pangan yang tinggi," ujar catatan itu lagi.

Beras adalah makanan pokok bagi lebih dari 3 miliar orang dengan hampir 90% dari tanaman intensif air diproduksi di Asia. Harga global sudah berada di level tertinggi dalam 11 tahun.

Tindakan India telah membuat harga beras Thailand dan Vietnam mengalami kenaikan harga. Beras Vietnam sempat diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2011 dan masih terus bergerak sementara varietas Thailand melonjak ke level yang belum pernah terlihat selama lebih dari dua tahun.

Khusus Indonesia, ibu pertiwi adalah konsumen beras terbesar keempat dunia, setelah China, India, dan Bangladesh. RI mengonsumsi 37,6 juta metrik ton, berdasar data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Juli 2023.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selamatkan Diri, India Bikin Krisis Pangan Mendekat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular