
Keputusan Divestasi Vale Tinggal Hitungan Hari, Ini Kata ESDM

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif angkat suara soal progres divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
Arifin mengatakan bahwa saat ini sudah ada titik temu terkait besaran divestasi yang akan dialihkan Vale ke MIND ID. Seperti diketahui, keputusan terakhir divestasi Vale oleh BUMN MIND ID ini ditargetkan direalisasikan pada akhir Juli 2023 ini.
"Ya mereka berproses dan sejauh ini ada titik temu," tutur Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Dia juga angkat suara perihal pengendali finansial Vale Indonesia. Menurutnya, hal itu akan diselesaikan oleh kedua belah pihak yakni antara MIND ID dan Vale.
Sementara terkait pengendali operasional, Arifin menilai Vale lebih unggul dalam operasi pertambangan.
"Operasi iya (jadi pengendali), karena kemampuan operasi pertambangan kan mereka kan unggul ya. Kalau mengenai keuangan itu akan diselesaikan antara dua pihak," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menegaskan akan mengambil saham yang didivestasikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Penegasan tersebut merupakan bentuk keseriusan untuk menjadi pemegang saham pengendali.
"Pokoknya kita siap, MIND ID siap untuk invest di Vale, berapa yang nanti yang dilepas oleh Vale kita siap, gitu aja. Soal arahannya kan disiapkan MIND ID, kalau misalnya ada kesempatan dikasih oleh Vale kita masuk," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (17/7/2023).
Sementara, MIND ID sendiri berharap rencana menambah saham di Vale Indonesia dapat terealisasi. Pasalnya, untuk melanjutkan operasinya Vale harus mendivestasikan lagi saham ke pihak Indonesia minimal sebanyak 11%.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengaku, pihaknya pun telah berniat menjadi pemegang saham pengendali.
"Insya Allah, mudah-mudahan," sebutnya.
Meskipun demikian, Hendi belum dapat menjelaskan lebih rinci terkait rencana menjadi pengendali saham tersebut. Sebab, negosiasi masih terus berjalan.
"Detilnya saya belum bisa ngomong, karena negosiasinya belum tuntas, tapi amanahnya kita emang bisa mengkonsolidasi. Mengkonsolidasi secara laporan keuangan, dan juga ada kendali lah di beberapa aspek," pungkasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Dukung Saham Vale 'Di-Freeportkan'!