Ditemui Jokowi, Perusahaan Raksasa China Bakal Meluncur ke RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia beberapa hasil konkret pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pengusaha di China. Salah satunya komitmen investasi dari perusahaan multinasional Xinyi Group.
Rencananya Xinyi Group bakal membangun pabrik kaca raksasa beserta solar panel di Kawasan Industri Pulau Rempang, Batam.
"Ke depan perusahaan ini berkomitmen membangun industrinya di kawasan (Industri) Batam, Rempang, ini adalah pabrik terbesar nomor 2 di dunia setelah China, dan pabrik terbesar nomor 1 di luar China," kata Bahlil dalam siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat (28/7/2023).
Bahlil menyebut Jokowi menyaksikan sendiri penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah dengan perusahaan Xinyi. Ini merupakan bagian dari hilirisasi yang dibangun pemerintah dari sektor pasir kuarsa dan bahan baku lainnya, yang ada di Indonesia.
Dari catatanya Xinyi Group merupakan perusahaan terbesar dunia dalam industri kaca, dengan pangsa pasar mencapai 26%. Adapun 95% hasil produksi kaca dan solar panel 95% pabrik Xinyi bakal diekspor. Pabrik ini juga bakal menyerap 35.000 tenaga kerja.
Meski belum dijelaskan kapan konstruksi dimulai, Bahlil mengungkapkan nilai investasi untuk pembangunan pabrik itu mencapai US$ 11,5 miliar atau sekitar Rp 173,6 triliun (Rp 15.096/USD). Adapun ini bukan investasi pertama yang dilakukan Xinyi.
"Dan mereka sebenarnya sudah menanamkan investasi tahap pertama di kawasan JIIPE (Gresik) tahun lalu sebesar US$ 700 juta. ini pengembangan kedua. ini terjadi akibat kepercayaan penuh investor ke pemerintah Indonesia," kata Bahlil.
Tidak hanya pembangunan pabrik, Bahlil juga mengungkapkan dari hasil pertemuan Jokowi dengan pengusaha China juga mendapatkan kesepakatan percepatan implementasi kawasan industri di Kalimantan Utara untuk ekosistem petrokimia sekaligus electric vehicle dengan menggunakan energi baru terbarukan.
"Nah ini akan dilakukan rencana pembangunan secara komprehensif akan dilakukan bulan Desember atau Januari tahun ini atau tahun depan," kata Bahlil.
(emy/mij)