Ini Alasan Airlangga Ingin Hapus Jalan Daendels dari Sejarah

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 27/07/2023 08:20 WIB
Foto: Airlangga Hartarto (Dok, Kemenko Perekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan akan menuntaskan proyek strategis nasional (PSN) pembangunan jalan di pesisir Jawa. Hal ini dilakukan terkait dengan percepatan proyek strategis nasional (PSN), menyusul berakhirnya pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun depan.

Dengan pembangunan jalan di pesisir Jawa, maka sejarah Jalan Raya Daendels yang merupakan infrastruktur zaman kolonial, dapat dihapuskan dalam sejarah.

Airlangga mengungkapkan selama ini, dalam sejarah tanah air, pembangunan jalan di utara Jawa, yaitu Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 km dikenal berkat pembangunan Daendels.


"Saya hanya punya sedikit Jalan Raya Daendels yang minta diselesaikan supaya kita tidak kenal lagi Jalan Raya Daendels di daerah Jawa Timur, Gersik. Itu kalau bisa selesai dengan dana Inpres Rp 32 triliun hubungkan seluruh kawasan, itu mari kita hapus Daendels dari Indonesia Raya ini, nama jalannya," tuturnya, dalam acara National Strategic Project di Jakarta, dikutip Kamis (27/7/2023).

Dia pun mengapresiasi pekerjaan pembangunan jalan di pesisir Jawa tersebut. Semua bisa diselesaikan oleh Mentero PUPR

"Jadi kalau sejarah mengatakan yang menyambung Anyer-Panarukan adalah Daendels, hari ini selesai semua, diselesaikan oleh Pak Basuki (Menteri PUPR)," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan salah satu jalan yang akan dituntaskan pembangunannya dalam waktu dekat adalah Jalan Tol Semarang-Demak. Airlangga mengungkapkan jalan tol ini juga akan difungsikan sebagai tanggul laut raksasa (giant sea wall). Model pembangunan jalan tol seperti ini rencananya akan dijadikan acuan di seluruh wilayah garis pantai di Utara Jawa.

Selain itu, Airlangga mengatakan, penuntasan pembangunan jalan di kawasan Utara Jawa itu juga akan memanfaatkan anggaran untuk perbaikan jalan rusak daerah melalui Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2023 sebesar Rp 32,7 triliun.

Jalan Raya Daendels sebenarnya dinamakan Jalan Raya Pos. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Daendels. Herman Willem Daendels adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Daendels memerintah antara tahun 1808 - 1811. Saat pemerintahannya ini, dia diperintahkan membangun jalan raya menghubungkan Anyer dan Panarukan.

Jalan raya terpanjang pertama di Indonesia ini dikerjakan dengan keringat dan darah rakyat kecil. Pasalnya, pembangunan jalan ini dilakukan dengan sistem kerja paksa atau rodi dan menewaskan ribuan rakyat kecil saat itu.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Belanda Curi Kekayaan RI Rp 504 T - Jetstar Asia Gulung Tikar