Jokowi Bakal Coret Mega Proyek Pelabuhan di Ambon

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
26 July 2023 19:32
Presiden Jokowi Lantik Perwira TNI dan Polri Tahun 2023, Halaman Istana Merdeka, (26/7/2023). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)
Foto: Presiden Jokowi Lantik Perwira TNI dan Polri Tahun 2023, Halaman Istana Merdeka, (26/7/2023). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir jabatannya di tahun 2024 mendatang, pemerintah lebih realistis dengan berencana mencoret proyek-proyek yang dianggap tidak bakal tergarap hingga tahun 2024 mendatang. Selain kereta cepat Jakarta-Surabaya, pemerintah juga bakal menghapus proyek lain dari proyek strategis nasional (PSN).

"Pelabuhan Baru Ambon (Ambon New Port) juga itu sudah pasti didrop. Karena kembali lagi, waktu itu kan Pak Luhut (Menko Marves) sampaikan, ini harus dibangun tapi kalau ada swasta mau masuk. Nah ini swastanya belum bersedia masuk di sana," ujar Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo, Rabu (26/7/2023).

Ia lebih realistis dengan memilih proyek-proyek yang memungkinkan untuk digarap. Sedangkan proyek yang tidak bisa tergarap maka bakal dihapus.

"Jadi enggak mungkin juga kayaknya itu selesai di 2024. Itu yang mungkin akan didrop," kata Wahyu.

Jokowi di Pelabuhan Ambon (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)Foto: Jokowi di Pelabuhan Ambon (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi di Pelabuhan Ambon (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam membahas proyek yang bisa bertahan atau justru dicoret. Selanjutnya, Presiden Joko Widodo yang bakal mencoret proyek ini. Proyek lain yang bakal dicoret juga ada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

"Kereta api Jakarta-Surabaya lah jelas. Itu kan gak bisa selesai pembiayaannya saja belum. Waktu itu memang teman-teman itu memasukkan supaya ada percepatan dalam kajian. Nah itu sudah dilakukan, tapi teman-teman Kemenhub itu kan belum mempresentasikan," katanya di Sewindu PSN, Rabu (26/7/2023).

Salah satu alasannya karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Proses kajiannya pun bakal berjalan panjang dan tidak bisa gegabah.

"Itu kan tidak kecil costnya. Dan waktunya pasti panjang itu. Putusannya juga apakah itu mau kereta cepat, atau kereta semi cepat, atau seperti apa," sebut Wahyu.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Proyek Kebanggaan Jokowi yang Ditinggal Investor, Apa Saja?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular