
Terbongkar! Ukraina Pakai Minyak Rusia untuk Bahan Bakar Tank

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina menggunakan minyak Rusia yang disuling di Hungaria dan Turki untuk bahan bakar tank dan generator diesel yang dipasok Barat. Hal itu terkuak dalam laporan surat kabar Jerman, Handelsblatt, pada Senin (24/7/2023).
Raksasa minyak dan gas Hungaria, MOL, telah "meningkatkan penjualannya ke Ukraina dalam enam bulan terakhir," tulis harian bisnis, mengutip petugas bea cukai Ukraina, sebagaimana diberitakan kembali oleh Russia Today.
"Karena MOL mengambil sebagian besar minyak dari Rusia, mesin perang Ukraina sekarang harus menggunakan bahan bakar utama," kata laporan itu.
Meskipun Hungaria adalah anggota Uni Eropa (UE), Budapest telah mendapatkan pengecualian khusus untuk mengimpor minyak mentah dari Rusia melalui jalur pipa. Dengan demikian, MOL dapat menawarkan harga yang lebih rendah kepada Kyiv untuk produk minyak sulingan daripada banyak perusahaan UE.
Adapun sebelum perang, Ukraina mampu memenuhi sekitar 30% kebutuhan domestik dengan kilang Kremenchug di Wilayah Poltava, yang memproses impor dari Azerbaijan. Kilang tersebut rusak parah oleh serangan rudal Rusia pada April 2022, dan saat ini hanya berhasil memulihkan kapasitas yang terbatas.
Meskipun Kyiv bergantung sepenuhnya pada impor, tidak ada kekurangan bahan bakar di Ukraina. Bahkan dengan peningkatan konsumsi tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok NATO, ada banyak diesel untuk generator yang dikirim Barat musim dingin lalu, untuk mengompensasi gangguan listrik akibat serangan Rusia pada jaringan listrik.
"Pengiriman bahan bakar terutama dilakukan dengan kereta api melalui Polandia," tutur Michal Paszkowski, seorang analis di Institut Eropa Tengah (IES) di Lublin.
"Bahan bakar berasal dari Slovakia dan Hungaria melalui jalur pipa, sedangkan dari Rumania diesel dikirim terlebih dahulu dan kemudian diangkut dengan kereta api."
Desember lalu, AS dan sekutu G7 menetapkan batas harga minyak Rusia, melarang perusahaan pelayaran dan asuransi menangani kargo kecuali jika dijual dengan atau di bawah US$ 60 per barel. Pembatasan serupa diperkenalkan pada bulan Februari untuk produk minyak bumi Rusia.
Moskow menanggapi dengan melarang penjualan minyak dan produk olahan kepada siapa saja yang mematuhi batas harga dan dengan menghentikan penggunaan dolar AS dalam penjualan minyak.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Putin di Ukraina Bikin Warga Rusia Tambah Kaya, Kok Bisa?
