Nickel Conference 2023

Heboh Hilirisasi, Konsumsi Bijih Nikel RI Naik Gila-gilaan!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
25 July 2023 11:35
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan konsumsi bijih nikel Indonesia diperkirakan bakal melonjak hampir tiga kali lipat menjadi 360-390 juta ton per tahun dari saat ini 150-160 juta ton per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perkiraan lonjakan konsumsi bijih nikel ini seiring dengan sejumlah proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang sedang dibangun dan masih dalam tahap perencanaan.

Berdasarkan data yang dipaparkannya dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023), saat ini jumlah konsumsi bijih nikel untuk smelter yang sudah beroperasi mencapai 150-160 juta ton. Lalu, perkiraan konsumsi bijih nikel untuk proyek smelter yang masih dalam tahap pembangunan sekitar 80-90 juta ton, dan untuk proyek smelter yang masih dalam tahap perencanaan 130-140 juta ton.

Dengan demikian, total kebutuhan bijih nikel untuk proyek smelter di Indonesia nantinya diperkirakan bisa mencapai 360-390 juta ton.

Oleh karena itu, Luhut menyebut, hal ini harus dikendalikan. Menurutnya, ekspansi kapasitas smelter-smelter baru harus dikontrol untuk mencegah kelebihan pasokan nikel di pasar.

"Ini harus dikontrol untuk pengadaan bahan bakunya. Kita tidak akan over supply ke depannya," tegas Luhut dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Berdasarkan data yang dipaparkannya, saat ini kapasitas smelter logam nikel yang sudah beroperasi menghasilkan 1,8 juta ton logam nikel per tahun. Adapun dari proyek yang masih dalam proses pembangunan atau konstruksi, kapasitas akan bertambah sebesar 1 juta ton logam nikel per tahun, dan yang masih dalam tahap perencanaan akan bertambah 1,5 juta ton logam nikel per tahun.

Adapun total kapasitas smelter nikel yang akan beroperasi beberapa tahun mendatang diperkirakan mencapai 4,31 juta ton logam nikel per tahun.

Untuk mengontrol kelebihan pasokan nikel di pasar nantinya, Luhut menyebut, semua pihak harus taat pada peraturan, baik dari sisi tenaga kerja, transfer teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan nilai tambah industri.

"Mereka harus mematuhi ini, kalau investor tidak mematuhi, maka kami akan setop operasional di RI. Indonesia akan melakukan review untuk industri ini," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Luhut Pamer Nilai Ekspor Nikel RI Melejit 745%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular