Nickel Conference 2023

Hampir Final! Luhut Buka-bukaan Bakal Temui Elon Musk di AS

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
25 July 2023 10:47
Menkomarves Luhut B Pandjaitan saat menghadiri acara 'Nickel Conference 2023' secara virtual, Selasa (25/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menkomarves Luhut B Pandjaitan saat menghadiri acara 'Nickel Conference 2023' secara virtual, Selasa (25/7/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pihaknya akan bertemu dengan Bos Tesla yakni Elon Musk dalam waktu dekat ini. Pertemuan tersebut dalam rangka membahas mengenai rencana investasi Tesla di Indonesia.

Luhut membeberkan pihaknya bakal terbang ke California, Amerika Serikat (AS) untuk berdiskusi dengan Tesla mengenai rencana investasi. Mengingat, hingga kini perusahaan raksasa asal Amerika Serikat tersebut tak kunjung merealisasikan investasinya.

"Saya akan melakukan finalisasi di California untuk insentif apakah memungkinkan investasi di Indonesia," ujar Luhut dalam acara "Nickel Conference 2023" CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (25/07/2023).

Tidak hanya Tesla saja, menurut Luhut pemerintah juga tengah berdiskusi dengan raksasa kendaraan listrik asal China yakni BYD. Menurutnya BYD tertarik untuk turut terlibat dalam investasi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

"BYD juga mau investasi di Indonesia kami juga akan melakukannya selama Presiden Jokowi melakukan visit ke China," katanya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menilai untuk mendukung terciptanya pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik, maka yang harus dipastikan adalah siapa pengguna akhir dari baterai kendaraan tersebut yakni motor dan mobil listrik.

Oleh karena itu, kata Seto, motor dan mobil listrik harus didorong untuk mendapatkan insentif, salah satunya adalah mengecilkan PPN dari 11% menjadi 1%. "Transisi harus dipercepat, kita kasih insentif caranya, 7 juta untuk motor, mobil PPN akan kita turunkan," terang Seto.

Insentif berupa PPN itu, kata Seto, untuk menarik minat investor masuk ke dalam negeri. "Kenapa dorong Tesla di Indonesia, kenapa demand EV dalam negeri harus didorong dengan insentif? karena sederhana, kalau mau bikin pabrik baterai dari lithium itu harus ada pengguna akhirnya dulu, ya mobil atau motor listrik," tandas Seto.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkan 6 Agenda Khusus, Luhut: RI Bisa Jadi Negara Kuat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular