Mantap Bu Sri Mulyani! Surat Utang RI Diburu Asing

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
Senin, 24/07/2023 07:25 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kian membatasi penerbitan utang baru di tengah antrean investor yang ingin berinvestasi di surat utang Indonesia. Sikap 'jual mahal' ini dipicu oleh jumlah kas yang memadai dan semakin sehatnya anggaran pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 bisa ditekan menjadi Rp 486,4 triliun atau 2,28% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Tentu saja, defisit yang rendah ini akan mempengaruhi jumlah penarikan utang. Bahkan, Sri Mulyani mengungkapkan utang yang berhasil batal ditarik diperkirakan mencapai Rp 289,9 triliun atau turun 41,6%.


"kami memperkirakan pembiayaan utang akhir tahun bisa diturunkan 41,6% atau lebih rendah Rp 289,9 triliun tahun ini," katanya dalam Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2023 dengan Badan Anggaran DPR RI, dikutip Senin (24/7/2023).

Hal ini, kata Sri Mulyani, menurunkan pembiayaan utang sekaligus menempatkan keuangan Indonesia dalam posisi relatif aman dan stabil.

Sebagai catatan, pemerintah pada awalnya menargetkan penarikan utang Rp 696,4 triliun pada 2023.

Sri Mulyani pun menjelaskan, penurunan pembiayaan bisa dilakukan karena Sisa Anggaran Lebih (SAL) tahun lalu akan digunakan sebesar Rp156,9 triliun, yang terdiri atas Rp100 triliun untuk penurunan utang dan Rp56 triliun untuk pembayaran kewajiban pemerintah.

"Penerbitan SBN Rp350 triliun lebih rendah dari target APBN awal dan ini berarti kombinasi antara issuance utang yang makin rendah atau ditekan dan penggunaan SAL dan pada saat yang sama kita tetap mengamankan berbagai program-program prioritas nasional dari mulai Pemilu, IKN, sampai dengan infrastruktur dan melindungi masyarakat dari guncangan melalui kenaikan bansos yang kita berikan terutama untuk 40% desil terbawah," tegasnya.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia (22/5/2022), Sri Mulyani mengakui bahwa surat utang Indonesia tengah diminati oleh investor asing. Bahkan, menurutnya, tidak sedikit investor yang menanyakannya. Namun, dirinya mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan terlalu banyak menarik utang pada tahun ini.

"Mereka minta: 'kenapa kamu enggak ngeluarin lagi, aku lagi banyak cash, tapi aku butuh. Aku lagi mau investasi, enggak ada tempat lain yang lebih menarik'," paparnya menirukan investor.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN Mei 2025 Defisit Rp 21T, Menkeu Klaim Masih Kecil