Miris! Lansia Jepang Pilih Jadi Kriminal Gara-Gara Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah masyarakat lanjut usia (lansia) Jepang dilaporkan memilih jadi kriminal. Penyebabnya karena kehidupan mereka di masa tua tidak sejahtera yang dibayangkan.
Mereka harus berhadapan dengan tingginya tuntutan hidup. Padahal usia mereka tidak produktif lagi.
Para lansia tersebut stres banyak hal. Mulai dari biaya tinggal yang mahal dan tingginya biaya layanan kesehatan. Selain itu juga harus menghadapi kesendirian karena ditinggal keluarga.
Akhirnya para lansia itu memilih untuk kriminal, dengan tujuan masuk penjara. Jumlah warga Jepang berusia 65 tahun yang menjadi kriminal meningkat dua kali lipat selama 20 tahun terakhir, dikutip dari The Economist.
Penjara jadi pilihan mereka untuk bisa hidup lebih baik. Para lansia akan mendapatkan jaminan pemerintah serta pemenuhan kehidupan dasar, mendapatkan tempat tinggal, hingga layanan kesehatan 24 jam.
Reuters melaporkan adanya peningkatan 7% dari dekade sebelumnya. The Guardian juga menyatakan tahanan berusia 60 tahun ke atas pada 2006 berjumlah 28.892 orang atau 12% dari seluruh jumlah tahanan. Jumlahnya meningkat tajam dari 2020 yakni 9.478 orang.
Dalam laporan kantor berita NHK, 90% kasus para nenek adalah pencurian. Mereka melakukannya karena kesepian ditinggal keluarga atau akibat cerai.
Pemerintah akhirnya mengubah cara mereka melihat fenomena ini. Penjara tidak lagi untuk menghukum seseorang namun sebagai tempat rehabilitasi.
Namun langkah ini, Peneliti Universitas Kokugakuin, Yasuda Megumi mengatakan harus dibarengi dengan penguatan jaring pengaman. Seperti reformasi hukum membatasi penahanan lansia atau menawarkan amnesti.
(npb/npb)