Internasional

Rekor! 95.000 Warga Jepang Berumur 100 Tahun/Lebih, 90% Perempuan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 September 2024 14:07
Residents follow moves made by humanoid robot 'Pepper' during an afternoon exercise routine at Shin-tomi nursing home in Tokyo, Japan, February 2, 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah orang diĀ Jepang yang berusia 100 tahun atau lebih kini telah mencapai rekor tertinggi, yakni lebih dari 95.000. Bahkan, menurut data kementerian kesehatan terbaru Selasa (17/9/2024), hampir 90% di antaranya adalah wanita.

Angka-angka tersebut semakin menyoroti krisis demografi yang melanda ekonomi terbesar keempat di dunia itu, seiring dengan bertambahnya usia dan menyusutnya populasinya. Secara rinci, hingga 1 September, Jepang memiliki 95.119 orang berusia 100 tahun atau naik 2.980 dari tahun ke tahun (yoy), dengan 83.958 di antaranya adalah wanita dan 11.161 pria.

Data terbaru ini keluar setelah Minggu, data pemerintah terpisah menunjukkan bahwa jumlah orang berusia di atas 65 tahun telah mencapai rekor tertinggi yaitu 36,25 juta orang. Ini memiliki komposisi 29,3% dari populasi Jepang.

"Proporsi tersebut menempatkan Jepang di puncak daftar 200 negara dan kawasan dengan populasi lebih dari 100.000 orang," kata Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, dikutip AFP.

menurut Gerontology Research Group yang berpusat di AS, Jepang saat ini menjadi rumah bagi orang tertua di dunia yang masih hidup. Ia bernama Tomiko Itooka, yang lahir pada 23 Mei 1908 dan berusia 116 tahun.

Pemegang rekor sebelumnya, Maria Branyas Morera, meninggal bulan lalu di Spanyol pada usia 117 tahun.

Itooka tinggal di panti jompo di Ashiya, prefektur Hyogo di Jepang bagian barat, kata kementerian. Ia sering mengucapkan "terima kasih" kepada staf panti jompo dan mengungkapkan rasa rindu tentang kampung halamannya.

"Saya sama sekali tidak tahu apa rahasia umur panjang saya," kata pria tertua lain di Jepang, Kiyotaka Mizuno, yang berusia 110 tahun, kepada media lokal.

Jepang menghadapi krisis populasi yang terus memburuk, karena populasi lansia yang terus bertambah menyebabkan melonjaknya biaya medis dan kesejahteraan, dengan tenaga kerja yang menyusut untuk membayarnya. Jumlah penduduk negara ini secara keseluruhan adalah 124 juta jiwa, setelah sebelumnya menurun sebanyak 595.000 jiwa.

Pemerintah telah berupaya memperlambat penurunan dan penuaan penduduknya tanpa keberhasilan yang berarti, sambil secara bertahap memperpanjang usia pensiun. Saat ini warga Jepang pensiun di umur 65 tahun, sesuai aturan tahun fiskal 2025.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Darurat, 2 "Kiamat" Sekaligus Hantam Negeri Sakura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular