
Profesor AS Berani Pamer Gambar Nabi Muhammad, Nasibnya Miris

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saat lalu, dunia dihebohkan dengan insiden lukisan Nabi Muhammad yang ditunjukkan oleh Profesor asal Amerika Serikat (AS) Erika Lopez Prater.
Ia mengatakan lukisan itu berasal dari abad ke-14. Prater memamerkan lukisan itu di hadapan mahasiswanya di Universitas Hamline di kota St. Paul di Minnesota, AS.
Konteksnya, ia sedang mengajar mata kuliah seni Islam. Kejadian ini berlangsung pada Oktober tahun lalu.
Prater kemudian mendapat keluhan dari seorang mahasiswi bernama Aram Wedatalla. Dia menyatakan jika aksi itu sebagai bentuk kebencian terhadap Islam atau 'Islamofobia'.
"Sungguh menghancurkan hati saya bahwa saya harus berdiri di sini untuk memberi tahu orang-orang bahwa ada Islamofobia dan sesuatu yang benar-benar menyakiti kita semua, bukan hanya saya," kata siswa yang merupakan presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim Hamline itu dikutip Al Jazeera, Minggu (23/7/2023).
Bagi umat Islam, penggambaran Nabi Muhammad dilarang keras. Aksi tersebut dipandang sebagai pelanggaran iman.
Tak butuh waktu lama, Universitas Hamline juga langsung mengeluarkan tindakan keras atas Prater. Kampus tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sang profesor.
Namun, Prater balik menggugat Universitas Hamline. Menurut gugatan, kampus mendiskriminasi Prater dan melakukan pencemaran nama baik.
"Komentar Islamofobia telah diterbitkan berbagai media di seluruh dunia. Label ini akan mengikuti Dr. Lopez Prater sepanjang kariernya. Dampaknya, Dr Lopez Prater akan sulit mendapatkan posisi tetap di lembaga pendidikan tinggi manapun."
Pengacara Prater menyebutkan kliennya telah memberi peringatan sebelum gambar itu ditunjukkan. Selain itu, dia telah memasukkan dalam silabus dan siap mengatasi siswa yang merasa tidak nyaman dengan pengajarannya.
Pihak kampus akhirnya mengubah sikap pada kejadian itu. Presiden Universitas Hamline Fayneese Miller dan Ketua Dewan Pengawas Ellen Watters mengatakan akan meninjau dan memeriksa kembali tindakan yang diambil kampus.
Pihak kampus tidak menanggapi pertanyaan media soal gugatan Prater.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Profesor AS Sebarkan Gambar Nabi Muhammad, Nasibnya Tragis!