
Tak Harus 2045, RI Bisa Jadi Negara Maju 2038, Asal...

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan target untuk membawa Indonesia sebagai negara maju pada 2045. Namun tak perlu menunggu lama, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menilai Indonesia bisa menjadi negara maju lebih cepat pada 2038.
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan percepatan ini bisa dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 5% saat ini menjadi 7%, dan pertumbuhan ekonomi tersebut harus konsisten dipertahankan hingga 2038 mendatang.
"Jadi, 2045 kita bisa jadi negara berpendapatan tinggi, bahkan kalau kita bisa tumbuh lebih cepat lagi, tumbuh dengan kisaran 7%, maka Indonesia akan bisa keluar dari middle income trap di 2038," jelas Amalia kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/7/2023).
Bappenas pernah menghitung dalam skenario normal, pertumbuhan ekonomi harus mencapai 5,7% per tahun. Pertumbuhan itu perlu dicapai secara konsisten sejak 2022 hingga 2045. Jika target tersebut dipercepat ke 2038, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 7%. Sayangnya, hal ini berat jika dijalankan tanpa produktivitas masyarakat.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pernah mengungkapkan salah satu hambatan menuju Indonesia emas adalah total faktor productivity Indonesia yang sangat rendah. Hal ini kemudian menjadi penyakit bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Dalam hampir 20 tahun terakhir, Indonesia total faktor productivity rendah bahkan minus. Itu yang menggeluti tingkat pertumbuhan ekonomi kita juga tidak pernah beranjak atau mendekati potensialnya," jelasnya.
Salah satu industri yang perlu digenjot adalah industri manufaktur. Sayangnya hingga saat ini, kontribusi dari sektor manufaktur Indonesia masih berada di bawah 20%.
"Padahal salah satu syarat menjadi negara industri itu kontribusi dari sektor manufaktur itu 20%, kita berharap kita bisa sampai 30%," kata Suharso.
Ekonom Senior sekaligus Menteri Keuangan (periode 2013-2014) M. Chatib Basri mengingatkan bahwa Indonesia hanya memiliki tenggat waktu pendek untuk memanfaatkan bonus demografi sebagai modal menjadi negara maju 2045.
Oleh karena itu, Indonesia harus membangun strategi yang benar-benar serius. Pasalnya, bonus demografi atau usia produktif yang melimpah di Indonesia akan terjadi di 2030. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena bonus ini demografi ini hanya akan bertahan hingga 2050.
"Setelah itu, di 2050 dia mulai naik, jadi setelah 2050 Indonesia masuk secara gradual ke aging population. Jadi, tidak demographic bonus lagi," jelas Chatib saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Senin (20/7/2023).
"Berarti ruang kita 2030 sampai 2050 itu 27 tahun. Berarti sebelum nanti tua atau banyak aging population, pertumbuhan ekonomi kita harus tumbuh tinggi," kata Chatib lagi.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berat Jadi Negara Maju, Bappenas Ungkap Biang Keroknya!
