
Bertemu Menkeu G20, Sri Mulyani Sebut Dunia Banyak Masalah

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (3rd Finance Minister and Central Bank Governors Meeting) di bawah Presidensi G20 India telah digelar di Kota Gandhinagar, India sejak Senin (17/7/2023) hingga Selasa (18/7/2023).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, berkesempatan hadir sebagai delegasi RI dalam pertemuan tersebut.
Sri Mulyani mengatakan dalam diskusi hari terakhir, para menteri keuangan membahas mengenai sektor keuangan global, mulai dari arsitektur keuangan internasional, perpajakan internasional, hingga inklusi keuangan.
"Hari ketiga kami membahas mengenai arsitektur keuangan global, yaitu bagaimana dunia yang sedang menghadapi banyak sekali masalah dan potensi adanya krisis perlu untuk menyiapkan institusi keuangan dunia, seperti IMF World Bank dan Regional Development Bank untuk bisa bekerja sama dalam membantu negara-negara yang berpotensi menghadapi krisis baik karena masalah pandemi ataupun karena masalah krisis keuangan," kata Sri Mulyani dalam unggahan Instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu (19/7/2023).
Sementara mengenai perpajakan internasional (global taxation), Sri Mulyani menyebut para menkeu telah mencari solusi bersama agar terhindar dari erosi perpajakan di masing-masing negara.
"Pembahasan solusi two-pillar masih berlangsung terkait ini... masih sangat tegang dan belum disepakati. Kita berharap akan ada kemajuan dalam pertemuan G20 ini," imbuhnya.
Pada sesi terakhir, para menkeu juga membahas mengenai masalah keuangan inklusi dan peranan dari digital teknologi termasuk cryptocurrency.
Sri Mulyani berharap G20 akan menjadi sebuah kelompok negara yang mampu untuk menjawab masalah-masalah global di bidang keuangan.
"Tantangan climate change, tantangan pandemi, baik tantangan digital dan geopolitik. Ini semuanya menambah kerumitan di dalam pengelolaan ekonomi, baik di level global dan masing-masing negara di tingkat nasional," kata Sri Mulyani.
![]() Menteri Keuangan Sri Mulyani (Instagram/Smindrawati) |
"Karena kondisi dunia sangat banyak risiko dan kelemahan global dirasakan, sehingga bagaimana para menteri keuangan berupaya untuk meningkatkan kemampuan merespon tantangan global yang sangat pelik," tambahnya.
Tentu, kata Sri Mulyani, mereka semua berharap perhelatan G20 ini mampu menjadi fora untuk menjawab permasalahan keuangan dunia. "Kerja sama akan terus kita perkuat dan Indonesia akan terus melakukan peran yang konstruktif dan menjaga kepentingan Indonesia di level dunia!" tegasnya.
Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut, anggota G20 telah membahas berbagai agenda, yaitu perekonomian dan kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, keuangan berkelanjutan, investasi infrastruktur, regulasi sektor keuangan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Dalam diskusi perekonomian global, berbagai negara masih menyoroti ketidakpastian prospek ekonomi masih terus berlanjut akibat berbagai faktor, termasuk inflasi yang persisten dan ketegangan geopolitik.
Sementara pada agenda arsitektur keuangan internasional, anggota G20 menyoroti beberapa isu, antara lain isu jaring pengaman keuangan internasional, utang global, dan aliran modal berkelanjutan.
Kemudian pada agenda regulasi sektor keuangan, anggota G20 mendiskusikan kerangka kebijakan, supervisi, dan monitoring aktivitas aset kripto agar risiko dari aset kripto dapat termitigasi dengan baik.
Lalu pada isu inklusi keuangan, telah disepakati rencana aksi inklusi keuangan, termasuk penguatan literasi keuangan digital dan perlindungan konsumen, yang akan menjadi peta jalan bagi percepatan inklusi keuangan bagi individual dan UMKM.
Selain itu, anggota G20 juga menyepakati rekomendasi penguatan infrastruktur digital (digital public infrastructure) sebagai komponen penting untuk memajukan inklusi keuangan.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani 'Happy' RI Bikin Negara-negara G20 Terpukau