Internasional

Siapa Ahmad Alloush, Pria Arab Mau Bakar Alkitab di Swedia?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 July 2023 13:08
Seseorang yang telah diberi izin oleh polisi untuk berkumpul untuk membakar Taurat dan Alkitab di luar kedutaan Isaeli, memegang Alquran di tangannya setelah memilih untuk tidak membakar buku-buku tersebut, menurut media lokal, di Stockholm, Swedia Juli 15, 2023. (TT News Agency/Magnus Lejhall/via REUTERS)
Foto: Seseorang yang telah diberi izin oleh polisi untuk berkumpul untuk membakar Taurat dan Alkitab di luar kedutaan Isaeli, memegang Alquran di tangannya setelah memilih untuk tidak membakar buku-buku tersebut, menurut media lokal, di Stockholm, Swedia Juli 15, 2023. (via REUTERS/TT NEWS AGENCY)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahmad Alloush membuat heboh Swedia akhir pekan lalu. Pria Muslim ini awalnya berjanji membakar kitab Taurat dan Alkitab di luar Kedutaan Besar Israel di Stockholm, Swedia.

Namun, meski sudah diberi izin oleh polisi Stockholm untuk mengadakan protes, Ahmad batal melakukannya dengan tiba-tiba membuka Al-Quran. Ia mengatakan telah memilih untuk tidak membakar kitab suci dan menegaskan apa yang disampaikannya hanyalah untuk menarik perhatian.

Di depan kedutaan Israel, Ahmad menjelaskan bahwa dia ingin memastikan otoritas Swedia tidak selektif menegakkan hukum terkait pembakaran kitab suci. Ini mengacu pada insiden pembakaran Al-Qur'an beberapa waktu lalu.

"Ini bukan antisemit atau kejahatan rasial," katanya kepada mereka yang hadir. Polisi Swedia mengatakan mereka tidak menyelidiki kemungkinan motif Ahmad karena hak kebebasan berbicara Swedia, dikutip Selasa (18/7/2023).

Ahmad mengatakan ucapannya yang berjanji untuk membakar Taurat dan Alkitab itu sebenarnya dialamatkan agar orang-orang bisa memahami perbedaan antara kebebasan berbicara. Apalagi jika itu menyinggung kelompok etnis lain.

"Ini adalah respon terhadap orang-orang yang membakar Alquran. Saya ingin menunjukkan bahwa kebebasan berekspresi memiliki batasan yang harus diperhatikan," terang warga Swedia asal Suriah itu.

"Saya ingin menunjukkan bahwa kita harus saling menghormati, kita hidup dalam masyarakat yang sama. Jika saya membakar Taurat, satu lagi Injil, satu lagi Alquran, akan ada perang di sini. Yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa itu tidak benar. untuk melakukannya," tambahnya.

Menurut beberapa sumber, Ahmad merupakan seorang aktivis berusia 32 tahun berkebangsaan Swedia. Dalam sebuah kesempatan, Ahmad sempat mengatakan dirinya berasal dari Suriah tetapi telah tinggal di Swedia selama delapan tahun dan berbasis di kotamadya BorĂ¥s, barat daya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pria Swedia Batal Bakar Alkitab, Tiba-Tiba Keluarkan Al-Quran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular