Internasional

RI Serius Dedolarisasi, Jalin Kerja Sama dengan Sekutu Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 July 2023 10:18
U.S. dollar and Euro banknotes are seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dan India dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk menetapkan rupiah dan rupee sebagai alat pembayaran perdagangan bilateral. Hal ini dilakukan saat beberapa negara dunia mulai mengambil langkah serupa dalam menghilangkan dependensi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Russia Today, isu ini telah dibicarakan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati beserta mitranya dari India, Nirmala Sitharaman, di sela-sela pertemuan ketiga Menkeu G20 dan Gubernur Bank Sentral di Gandhinagar, Gujarat, Minggu (16/7/2023).

"Para eksportir India dapat menyelesaikan perdagangan mereka dalam rupiah Indonesia, sementara mereka yang mengekspor barang dari India dapat memperoleh penghasilan dalam rupee India," lapor Times of India, mengutip seorang pejabat pemerintah India.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan pada Minggu bahwa ia dan mitranya dari India telah membahas kerja sama untuk memperkuat dialog kebijakan tentang perdagangan, teknologi digital, sistem pembayaran, dan pertumbuhan.

Kedua negara juga dilaporkan berupaya memperluas cakupan pembayaran digital menggunakan kerangka sistem pembayaran instan Antarmuka Pembayaran Terpadu (UPI) India yang dikembangkan oleh National Payments Corporation of India.

"Pada pertemuan G20 pada hari Minggu, India dan Indonesia juga meluncurkan 'Dialog Ekonomi dan Keuangan', sebuah platform yang berupaya untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara dan menumbuhkan pemahaman bersama tentang masalah global," kata Kementerian Keuangan India dalam sebuah pernyataan.

Pengaturan perdagangan dengan mata uang masing-masing ini terjadi sehari setelah New Delhi langkah serupa dengan UEA, salah satu mitra dagang terbesarnya.

Langkah ini terjadi juga dalam aliansi dagang yang diikuti India, BRICS. Aliansi yang juga terdiri dari Brasil, Rusia, China, dan Afrika Selatan itu disebut-sebut sedang berupaya meluncurkan mata uang tersendiri yang berbasis dari nilai emas dalam pertemuan Agustus mendatang.

Usulan ini digagas oleh Rusia. Ini lantaran manuver politik AS dan sekutunya untuk memberikan sanksi ekonomi dan keuangan pada Moskow akibat perang di Ukraina, sehingga akses Negeri Beruang Putih dalam perdagangan berbasis dolar terhambat.

Sementara itu, Indonesia telah muncul sebagai Mitra dagang terbesar India di kawasan ASEAN, dengan perdagangan bilateral mengalami peningkatan delapan kali lipat sejak 2005, mencapai US$ 38 miliar (Rp 568 triliun) pada 2022-23. Beberapa barang utama yang diperdagangkan adalah minyak kelapa sawit dan minyak bumi.

Indonesia juga telah mengurangi ketergantungan akan dolar sejak 2018. Bank Indonesia (BI) menggencarkan penggunaan mata uang lokal melalui local currency settlement (LCS) dalam transaksi perdagangan bilateral dengan negara mitra sejak 2018.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukti Terbaru Dedolarisasi, Rusia-Iran Sepakat 'Buang' Dolar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular