Data Kemiskinan RI

Orang Miskin RI Turun, Ini Lima Penyebabnya!

cap, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 08:45 WIB
Foto: Suasana bantaran kali Cideng, Roxy, Jakarta Barat (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin tercatat mencapai 25,9 juta orang atau 9,36%. Angka penduduk miskin itu menurun dibandingkan dengan kondisi September 202 dan Maret 2022.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengungkapkan bahwa penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 yang mencapai 25,9 juta ini lebih rendah dari tingkat kemiskinan per September 2022 yang sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang. Sementara pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin mencapai 9,54% atau 26,16 juta orang.

"Beberapa catatan sosial ekonomi yang mempengaruhi kondisi kemiskinan pada bulan Maret 2023," ungkap Atqo pada rilis BPS, dikutip Selasa (18/7/2023).


Salah satunya adalah kondisi perekonomian nasional yang terus membaik. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih konsisten tumbuh pada kisaran 5%. Pada pada kuartal I-2023, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year-on-year/yoy).

Kondisi ini lah yang pada akhirnya mendorong perbaikan sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2022-Maret 2023.

Pertama, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen atau turun jika dibandingkan TPT Agustus 2022 yang sebesar 5,86%.

Kedua, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2023 sebesar 110,85, meningkat dibandingkan September 2022 yang sebesar 106,82. Kemudian, ketiga adalah laju inflasi menunjukkan penurunan. Inflasi pada periode September 2022-Maret 2023 sebesar 1,32, lebih rendah jika dibandingkan inflasi pada periode Maret 2022-September 2022 sebesar 3,60.

Keempat, konsumsi rumah tangga Triwulan I-2023 dibandingkan Triwulan III-2022 meningkat sebesar 2,21 persen.

Kelima, bantuan sosial tetap diupayakan untuk mengurangi beban pengeluaran penduduk miskin. Pemanfaatan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Triwulan I-2023 mencapai 89,3%, sementara pemanfaatan bansos Sembako tahap 1 telah mencapai 86,5%.

"Penyaluran bansos pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat terus dilakukan, berdasarkan catatan Kemenko PMK, penyaluran PKH (Program Keluarga Harapan) tahap satu tahun 2023 telah terealisasi hampir 90%, demikian bansos sembako mencapai 86,5%," kata Atqo.

Dari tingkat konsumsi masyarakat, penduduk miskin di Indonesia masih terbebani oleh mahalnya harga pangan. Seperti diketahui, harga komoditas pangan pada periode September 2022 hingga Maret 2023 naik.

Bahan pangan yang naik, yaitu beras naik 9,83%, tepung terigu naik 2,57%, cabai rawit naik 3,87%, dan ikan kembung naik 2,52%.

"Perpaduan sosial ekonomi masyarakat yang membaik, penyaluran bantuan sosial, dan perkembangan harga pangan mempengaruhi kondisi kemiskinan pada Maret 2023," tegas Atqo.

Foto: Rilis BPS pada (17/7/2023). (Dok. BPS)
Rilis BPS pada (17/7/2023). (Dok. BPS)


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi Indonesia Diramal Hanya Tumbuh 4,78% (di Q2-2025