Utusan Erdogan Temui Menlu Retno, Ada Hal Penting Apa?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
15 July 2023 17:25
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno marsudi. (Twitter Menlu)
Foto: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno marsudi. (Twitter Menlu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi baru saja menerima kunjungan perdana Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan di kantornya pada Sabtu (15/7/2023). Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membahas beberapa hal penting terkait kerja sama bilateral Indonesia-Turki.

Setidaknya ada beberapa isu utama terkait kerja sama yang dijalin antar negara ini. Pertama, RI dan Turki merupakan mitra strategis, karena itu kedua negara sepakat membentuk Dewan Strategis Tingkat Tinggi tahun lalu.

"Saya menyampaikan undangan tetap dari Presiden Widodo untuk kunjungan bilateral. Kunjungan kenegaraan dapat digunakan untuk mengadakan HLSC pertama, memastikan hasil yang nyata dan berdampak," ujar Retno dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/7/2023).

Kedua, Retno dan Fidan meninjau perjanjian bilateral strategis yang ditandatangani oleh dua kedua Presiden tahun lalu. Kedua Menteri ini mengaku senang melihat komitmen bersama dari kedua negara untuk mempercepat penerapannya.

Ketiga di bidang perdagangan, Kedua negara menyambut baik pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perdagangan bilateral. Pasalnya, nilai perdagangan bilateral kedua negara telah mencapai hampir US$ 3 miliar tahun lalu. Angka ini meningkat 29 persen dari tahun sebelumnya.

"Kami berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian negosiasi CEPA Indonesia-Turki," kata Retno.

Keempat, terkait kerja sama industri dan investasi. Kedua negara menyambut baik kerjasama B-to-B. Misalnya dalam produksi dan distribusi bus listrik, kerja sama gas alam, pembangunan Kompleks Food City di Jalan Tol Gorontalo dan Trans-Sumatra, dan investasi pada industri pengolahan kayu di Sumatra.

"Saya mengajak swasta Turki untuk mengikutinya menggunakan Indonesia sebagai hub industri untuk pasar Asia Pasifik dan sumber bahan industri," katanya.

Selain itu, Retno dan Fidan juga membahas sejumlah isu regional dan internasional, seperti di ASEAN, kemudian situasi di Ukraina, Myanmar, Palestina, dan Afghanistan.

Setelah pertemuan bilateral, Fidan dan Retno bergabung dengan Sekretaris ASEAN Umum untuk pertemuan Trilateral. Adapun ASEAN dan Turki akan memanfaatkan posisi strategis untuk mempromosikan paradigma kolaborasi secara global.

"Saya menyambut baik dukungan Turki untuk pendekatan inklusif ASEAN di Indo-Pasifik. ASEAN dan Turki akan terus memajukan area kerja sama praktis kami, seperti dalam melawan terorisme dan ekstremisme kekerasan, transisi energi, sains dan teknologi, dan penanggulangan bencana," katanya.

Lebih lanjut, Retno mengatakan saat ini, Indonesia dan Turki merupakan dua negara berkembang terkemuka yang mempunyai pengaruh signifikan di daerah masing-masing. Keduanya juga merupakan sesama anggota G20, OKI, dan MIKTA serta negara dengan populasi Muslim yang besar.

"Kami akan terus bekerja sama dalam memajukan isu-isu kepentingan bersama. Kami berdua negara memiliki posisi berprinsip yang sama. Kami ingin kebebasan untuk Palestina. Kami ingin perdamaian di Afghanistan dan menghormati hak-hak perempuan Afghanistan," katanya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menlu Negara Eropa Ini Datang ke Jakarta, Bahas Sawit RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular