
Pertamina & EOG Mulai Ngebor 'Harta Karun' Baru di Blok Rokan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai melakukan kegiatan pengeboran di sumur tertua Indonesia atau Blok Rokan, utamanya dalam pencarian 'harta karun' migas atau migas non konvensional (MNK). Dalam pengeboran MNK ini Pertamina Hulu Rokan akan bekerjasama dengan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) EOG Resources.
Menteri ESDM Arifin Tasrif berharap proses pengeboran yang dilakukan Pertamina Hulu Rokan dan EOG Resources ini dapat membuahkan hasil seperti yang telah dilakukan di Amerika Serikat. Mengingat EOG sendiri merupakan perusahaan migas yang sudah cukup lama berkecimpung di dalam pengembangan blok non konvensional.
"Sudah mulai ngebor. Bulan ini lah. Itu kan butuh waktu sekitar 2-3 bulan, nah dari situ kan baru nanti dikaji, seismiknya," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (14/7/2023).
Arifin membeberkan potensi MNK yang ada di Blok Rokan diketahui berdasarkan perkiraan dari United States Geological Survey. Oleh sebab itu, ia berharap temuan MNK di Blok Rokan ini bisa mengulang kesuksesan Amerika Serikat dalam pengembangan blok non konvensional. "Itu harus dilihat dulu hasil pengeborannya," katanya.
Seperti diketahui, Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai serius dalam menggenjot peningkatan produksi melalui pencarian cadangan migas non konvensional (MNK). Salah satunya melalui pengeboran sumur MNK di Blok Rokan yang akan dimulai pada 1-2 bulan mendatang.
Pejabat Executive Vice President Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan rencana pengeboran 1 sumur MNK di Blok Rokan. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan produksi migas dalam negeri.
"Studi MNK cukup panjang, hari ini kami masih berada di tahap awal masih eksplorasi 1-2 bulan ke depan insya allah kami mulai start. Kami berharap sumur pertama bisa berhasil," ujarnya dalam acara Pertamina Research & Innovation Day, Kamis (22/6/2023).
Menurut Edwil, pengeboran sumur MNK sendiri mempunyai berbagai macam tantangan. Salah satunya seperti karakteristik sumur yang cukup dalam mencapai 8000 feet.
"Riset MNK ini cukup panjang mulai dari subsurface dan dari sisi komersial harapannya apabila pengeboran pertama bisa positif kita mulai mempersiapkan diri ke tahap komersial," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisa Jadi Sultan, RI Temukan 'Harta Karun' di 2 Wilayah Ini
