
Geger Korupsi 'Tampar' Singapura, Seret Crazy Rich Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura geger karena skandal korupsi di pemerintahan Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong. Bahkan Menteri Transportasi negara itu, S. Iswaran, diminta cuti pasca Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) mengumumkan investigasi.
Dalam update terbaru media setempat, Channel News Asia (CNA), penyelidikan korupsi yang belum diketahui jelas kasusnya ini kini menyeret crazy rich Malaysia, Ong Beng Seng. Bahkan taipan properti itu dikabarkan telah mendapatkan surat pemberitahuan penahanan dari otoritas.
Meski demikian, direktur pelaksana perusahaan properti milik Ong, Hotel Properties Limited (HPL), mengatakan Ong berada di luar negeri dan akan segera kembali. Saat kembali, ia akan menyerahkan paspornya kepada CPIB.
"Ong juga telah membayar jaminan sebesar 100.000 dolar Singapura (Rp 1,1 miliar) setelah dikeluarkan surat pemberitahuan penangkapan," tambah keterangan itu dikutip Jumat (14/7/2023).
HPL mengatakan Ong diminta oleh CPIB untuk memberikan informasi terkait interaksinya dengan Iswaran. Ong juga berjanji akan kooperatif dan sejauh ini belum ada tuntutan yang dijatuhkan terhadapnya.
"Karena ini adalah masalah yang sedang berlangsung, dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut pada saat ini. Dia telah berjanji untuk memberikan pembaruan kepada dewan jika ada perkembangan material selanjutnya," lanjutnya.
Ong sendiri terlihat memasuki dan meninggalkan markas CPIB pada hari Rabu setelah agensi itu mengumumkan bahwa Iswaran akan membantu penyelidikan. Meski begitu, CPIB kembali menolak untuk merinci kasus yang mengguncang kabinet Lee Hsien Loong itu.
Meski warga Malaysia, Ong saat ini tinggal di Singapura. Pria 77 tahun itu sering dianggap memainkan peran kunci dalam kesepakatan yang dibuat 2007 antara Singapore Tourism Board dan bos Formula 1 saat itu Bernie Ecclestone, untuk membawa balapan bergengsi itu ke Negeri Singa.
Kontrak Singapura untuk menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 selama tujuh tahun lagi telah ditandatangani tahun lalu. Ong memiliki hak atas Grand Prix Singapura dan merupakan pimpinan promotor balapan GP Singapura.
Iswaran, di sisi lain, telah secara aktif terlibat dalam keterlibatan pemerintah dengan F1. Ini termasuk tampil di konferensi pers di mana pengumuman tentang masa depan acara telah dibuat.
"Pembaruan kontrak F1 akan membantu mempertahankan reputasi Singapura sebagai kota global dengan gaya hidup yang dinamis, menarik pengunjung internasional saat perjalanan kembali meningkat, dan menghasilkan pendapatan bisnis dan pekerjaan untuk orang Singapura," pungkasnya saat Singapura memperpanjang kontak F1.
Iswaran sendiri telah diminta untuk mengambil cuti hingga masa penyelidikan aparat selesai oleh PM Lee. Menteri Senior Negara Bagian Chee Hong Tat akan menjadi Pejabat Menteri Transportasi.
Perlu diketahui, Singapura saat ini berada di urutan kelima negara paling anti korupsi di dunia, menurut Indeks Persepsi Korupsi terbaru dari Transparency International. Skandal korupsi ini merupakan tamparan pertama dalam hampir empat dekade nol korupsi di negara kota itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Geger, Skandal Korupsi Guncang PM Lee Hsien Loong
