
Dulu Ramai, Pasar Sayur Legendaris di DKI Ini Kini Sepi Parah
Geliat perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta Timur sudah jauh berbeda dari beberapa tahun silam, kini justru sepi pengunjung.

Warga beristirahat dengan memanfaatkan ruko yang terbengkalai di Pasar Induk Kramat Jati Blok 1 ACT, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Geliat perdagangan di Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta Timur sudah jauh berbeda dibandingkan beberapa tahun silam. Pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya itu dulunya disebut-sebut sebagai pasar tradisional di Asia Tenggara, namun kini justru sepi pengunjung.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan CNBC Indonesia Jumat (14/7/23) hanya sedikit pembeli yang datang. Sebagian besar orang yang berkunjung merupakan pedagang hingga kuli. Pedagang pun mengakui fenomena ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Ini yang mondar-mandir kebanyakan orang sini juga. Pembelinya tidak ada, liat aja, kalau gak kuli tidur, ya jualan kopi atau makanan yang emang biasa di sini," jelas Asri, penjaga kios di PD Pasar Induk Kramat Jati kepada CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya kini mulai mengalami kegelapan, lorong-lorong kios dihuni oleh kuli panggul untuk beristirahat. Bau tak sedap mulai terasa dan suasana kumuh mulai terlihat ketika memasuki kios-kios di lantai 1. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kondisi Blok 1 ACT yang ditinggalkan oleh pedagang saat ini nampak minim penerangan, gelap, kumuh, dan, berdebu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kios-kios ditinggalkan pedagangnya akibat sepi pengunjung, terutama di lantai dasar dan 1. Hal tersebut semakin diperparah oleh situasi pandemi dua tahun sebelumnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)