
Kios 'Hantu' Bertebaran di Pasar Sayuran Terbesar RI, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya kini mulai mengalami kegelapan, salah satunya Pasar Induk Kramat Jati. Meski berstatus sebagai pasar induk yang besar, namun tidak sedikit toko/kios yang kosong. Pedagang mengungkapkan bahwa hal ini bahkan sebelum pandemi Covid-19.
"Berat dalam pembayaran sewa, mungkin gak sebanding antara pendapatan dan pengeluaran. Di sini saya per bulan Rp 500 ribu untuk biaya sewa per nomor, stempel ke PD Pasar Jaya Rp 220 ribu, ditambah listrik total harus ngumpulin sejuta lah," kata Alex, pedagang bawang merah dan putih kepada CNBC Indonesia Jumat (7/7/2023).
![]() Kios kosong di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
Untuk bisa menutup biaya bulanan, Ia harus menjual dengan omzet yang lebih besar. Sayangnya pendapatan saat ini sudah menurun dibanding beberapa tahun lalu. Jika dulunya bisa meraup hingga lebih dari Rp 10 juta dalam sehari, saat ini pendapatannya menurun.
Tantangan lainnya juga dihadapi oleh pedagang lain, bahkan nilai uang sewanya lebih besar berkali lipat. Jika Alex berdagang di pasar eceran yang biaya sewanya masih ratusan ribu, pedagang lain di pasar grosir biaya sewanya mencapai jutaan per bulan.
![]() Kios kosong di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
"Per bulan di sini Rp 6-8 juta untuk sewa aja, belum untuk listrik, sama bayar karyawan juga. Jadi judul aja pasar grosir, aslinya tetap harus eceran," kata Munthe, pedagang timun di pasar Kramat Jati.
![]() Kios kosong di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
Sementara itu Syahrul pedagang pasar lada, kemiri dan beberapa bumbu lainnya juga mengalami hal serupa. Pedagang yang sudah berjualan 30 tahun itu mengakui bahwa saat ini menjadi salah satu titik terendahnya.
"Dulu sehari ya bisa jutaan, sekarang bisa Rp 300 ribu juga udah Alhamdulillah. Jadi udah ngalamin gimana naik turunnya, sekarang ya daripada di rumah aja mending sambil jualan di sini," sebutnya kepada CNBC Indonesia di pasar eceran Kramat Jati.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fenomena Pasar Sayuran Terbesar di RI Sepi, Banyak Kios Tutup
