Pengembangan Biodiesel Kepentok 2 Hal Ini, Ada Solusinya?

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
14 July 2023 12:58
Transisi Energi Digeber, Apa Kabar Nasib Kilang BBM Pertamina(CNBC Indonesia TV)
Foto: Transisi Energi Digeber, Apa Kabar Nasib Kilang BBM Pertamina(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman mengungkapkan bahwa sejumlah tantangan masih dihadapi industri dalam melakukan pengembangan bahan bahar alami seperti minyak nabati dan hewani. Salah satunya terkait modal utama, yakni crued palm oil.

Menurutnya crued palm oil masih banyak dibutuhkan oleh industri makanan, sehingga kebutuhan besar dalam pengembangan biodiesel sejauh ini masih terbagi. Untuk itu ia berharap ada alokasi khusus untuk crued palm oil di sektor energi.

"Ke depan harapan ada alokasi untuk porsi bagi energi dan berapa untuk food, ini tantangan ups tream dalam meningkatkan kapasitas," jelas Taufik dalam acara "11 Tahun Indonesia EBTKE Conex", di ICE BSD, Jumat (14/7/2023).

Selain itu tantangan kedua lanjut Taufik yakni masalah harga. Ia menilai harga biodiesel saat ini tergolong mahal untuk masyarakat. Sehingga dibutuhkan insentif dari pemerintah untuk masyarakat.

"Biodiesl ini masih mahal untuk masyarakat, tentunya harus dibarengi insentif dari pemerintah," terangnya.

Sementara untuk pengembangan, menurut Taufik, secara umum prosesnya atau teknologinya masih sama. Perbedaannya di biofuel ada pretreatmen, sehingga jadi lebih mahal dari konvensional.

"Di Cilacap kami pun modifikasi dari crued jadi biofuel, kilang-kilang kita bisa modif untuk mengolah biofuel, mungkin ada tambahan alat baru," pungkas Taufik.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KPI Genjot Produksi Biodiesel di Cilacap, Dumai & Plaju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular