Economic Update 2023

Terungkap, Pemerintah Siap-siap Tumpuk Stok 5 Pangan Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
14 July 2023 10:35
Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)
Foto: Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah bakal menambah stok-stok pangan.  Untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan hingga ke konsumen. 

"Salah satu tugas Badan Pangan ini menjaga ketersediaan dan stabilisasi. Artinya produk-produk ini harus selalu tersedia dengan kualitas bagus, harga affordable (terjangkau), juga pastikan sampai ke tingkat konsumen. Ke depan challenge kita adalah mencadangkannya," kata Arief dalam Economic Update CNBC Indonesia, Jumat (14/7/2023).

"Sudah ada Peraturan Presiden mengenai cadangan pangan pemerintah, sehingga nanti ada cadangan pangan," katanya. 

Di mana, pemerintah telah menerbitkan peraturan terkait pencadangan pangan oleh pemerintah. Yaitu, Peraturan Presiden (Perpres) No 125/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Disusul Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No 12/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Perbadan No 13/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), Perbadan No 14/2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Kedelai Pemerintah (CKP), dan Perbadan No 15/2022 tentang Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras, Jagung, dan Kedelai, di Tingkat Konsumen.

Karena itu, ujarnya, ke depan 5 komoditas akan jadi fokus pemerintah dalam pengadaan cadangan pangan di dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam Economy Update pada program Squawk Box di CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia TV)Foto: Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam Economy Update pada program Squawk Box di CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia TV)
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam Economy Update pada program Squawk Box di CNBC Indonesia. (CNBC Indonesia TV)

"Sebagai contoh beras, kebutuhannya 30 juta ton satu tahun, kita mau cadangkan berapa? Seandainya mau cadangkan 5% dalam bentuk cadangan beras pemerintah (CBP), artinya perlu 1,5 juta ton. Ini adalah stock level kita, setiap bulan harus segini untuk kebutuhan pemerintah," katanya.

"Sehingga, (cadangan tersedia) ketika pemerintah mau intervensi pasar, cadangan rawan bencana, lalu kemarin kita ada program 10 kg kali 2-3 bulan kali 21,3 juta penerima manfaat (bantuan pangan)," jelasnya.

Menurut Arief, Perum Bulog akan ditugaskan melakukan pencadangan stok pangan pemerintah untuk beras, kedelai, dan jagung. 

"Cadangan pangan lain yang akan kita stok adalah daging ruminansia dan bawang putih. Untuk kerbau kita tugaskan Bulog sebanyak 100 ribu ton dan ID Food untuk daging sapi sebanyak 100 ribu ton," katanya. 

"Jadi ID Food lewat 5 perusahaannya  yang bergerak di bidang peternakan, perdagangan, logistik, akan melakukan pencadangan stok  pangan pemerintah untuk daging dan bawang putih," ujar Arief.

Terkait sumber cadangan pangan, dia mengakui, untuk sejumlah komoditas memang harus mengandalkan pasokan impor. Namun, imbuh dia, pemerintah tetap mengutamakan pasokan dari dalam negeri, yaitu produksi petani/ peternak.

"Bersama Kemenko Perekonomian kita lakukan forecast neraca komoditas. Kementerian Perdagangan menghitung balance dengan luar negeri, apakah masih harus memerlukan pasokan luar negeri. Bersama Kementerian Pertanian, tugasnya memang berat, melakukan produksi, kita hitung kebutuhan. Dengan begitu kita akan bisa punya prognosa untuk 1 tahun ke depan," pungkas Arief.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ya Ampun, Stok Sembako yang Dikuasai Pemerintah Cuma Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular