
Terkuak! Ada Titah Jokowi di Balik Proyek Migas Area Sengketa

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah Indonesia bersama pemerintah Malaysia bakal melakukan kerja sama dalam pengembangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah sengketa yakni Blok Ambalat.
Hal tersebut menyusul dengan rampungnya negosiasi batas laut antara Indonesia dan Malaysia di laut Sulawesi, Selat Malaka bagian selatan setelah 18 tahun negosiasi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjelaskan pihaknya bersama Malaysia bakal melakukan desk study terkait pengembangan Blok Ambalat. Desk study merupakan metode penggabungan data dari masing-masing negara.
"Jadi yang kemarin sudah pak Jokowi tandatangani itu indikasi bahwa ke depan akan terjadi kerja sama yang lebih baik tentang perbatasan. Itu sebetulnya belum jauh sih tapi itu sudah pertanda yang bagus. Sehingga kita bisa mulai kesepakatan pimpinan negara melalui kerja sama yang kita sebut desk study," ujarnya saat wawancara khusus bersama CNBC Indonesia, Kamis (13/7/2023).
Menurut Tutuka dengan menggunakan mekanisme desk study, nantinya kedua belah pihak tidak perlu melakukan kegiatan survei seismik di wilayah sengketa tersebut. Ini guna menghindari adanya potensi konflik yang bisa saja muncul kembali.
"Kalau survei takutnya perbatasannya masih ada yang dilanggar. Kita duduk bareng kita sudah minta izin ke Kemenlu Dirjen terkait dan disetujui," ujar Tutuka.
Sebagaimana diketahui, Blok Ambalat diperkirakan mempunyai kandungan minyak dan gas bumi yang dapat dikembangkan. Sehingga sengketa Blok Ambalat tidak hanya bicara mengenai kepemilikan wilayah, namun juga karena potensi migas yang ada di perairan itu.
"Potensinya terus terang ini harus dilihat lagi. Posisi di kita menguntungkan karena banyak pulau. Desk study kita duduk harusnya akhir tahun ini selesai. Kita sedang proses jalan," kata Tutuka.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjelasan Istana soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Kampanye & Memihak
