Airlangga Kebut Kerja Sama dengan Uni Eropa, Sawit RI Aman?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 July 2023 13:23
Kemenko Perekonomian
Foto: dok Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan perundingan rencana kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dengan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU - CEPA) rampung pada akhir tahun ini. Meski masih ada beberapa isu yang harus diselesaikan.

Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/7/2023). Lalu bagaimana dengan nasib sawit dan produk pertanian RI yang kini tengah was-was dengan aturan baru di Uni Eropa?

Airlangga menyebut perundingan IEU CEPA tinggal satu putaran lagi untuk menyelesaikan lima isu strategis.

"Diharapkan kalau lima isu ini selesai maka di akhir tahun ini IEU-CEPA bisa diselesaikan. Tinggal satu perundingan lagi," katanya usai rapat.

Airlangga mengatakan saat ini sudah masuk dalam perundingan ke-15, yang sedang berlangsung di Yogyakarta. Lima isu strategis yang dibahas dalam perundingan adalah yang pertama terkait dengan government procurement atau pembelian pemerintah.

Kedua terkait dengan BUMN, dimana posisi Indonesia bagi perusahaan milik negara yang tidak mendapatkan penugasan khusus dalam kerjasamanya, dimintakan agar tidak di diskriminasi juga bersifat komersial berdasarkan business to business.

"Nah ini kita sedang dalam perundingan juga, jadi artinya kita memberikan akses pada BUMN yang sifatnya komersial," kata Airlangga.

Isu ketiga, terkait bea keluar Indonesia. Indonesia.

Keempat, terkait keberlanjutan dan pengembangan produk yang berwawasan lingkungan, di mana Indonesia menegaskan pentingnya standardisasi produk asal Indonesia seperti SVLK untuk furnitur dan ISPO untuk produk sawit. Dengan begitu, kata dia, Eropa bisa membuka pasar lebih besar.

Seperti diketahui, Uni Eropa baru saja memberlakukan Undang-undang baru terkait deforestasi, yang bisa menjegal masuknya sawit, kopi, kakao, kayu dan produk turunannya asal Indonesia ke kawasan itu. Bahkan sebelumnya, Airlangga memimpin delegasi Indonesia bersama delegasi Malaysia telah ke Uni Eropa untuk menyampaikan keberatan Indonesia dan Malaysia atas European Union Deforestation Regulation (EUDR/ UU Antideforestasi UE) tersebut.  

Adapun terakhir mengenai penyelesaian dispute investasi, di mana Indonesia berkeras untuk dilakukan penyelesaian berbasis International Centre for Settlement of Investment Dispute (ICSID)

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membeberkan progres perundingan yang belum juga rampung hingga saat ini.

"Pertama kita ingin menyelesaikan IEU - CEPA yang sudah delapan tahun, sekarang sedang berlangsung putaran ke-15 di Yogyakarta. Dari 20 Bab masih baru selesai 60%, 40% lagi diharapkan nanti selesai di putaran ke -16 di Eropa," katanya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Miris! Vietnam 'Hajar' RI, Ekspor Furnitur Tak Sampai US$ 3 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular