
Terungkap! 'Cawe-Cawe' Partai Komunis China di Bisnis Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Komunis China (PKC) dilaporkan telah menancapkan pengaruhnya di perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya yang beroperasi di China. Hal ini disampaikan Direktur FBI Christopher Wray dalam kesaksian di kongres AS, Rabu (12/7/2023) waktu setempat.
Dalam keterangannya, Wray mengatakan setiap perusahaan asing di China diminta untuk menerima sebuah kelompok yang akan memantau kepatuhan mereka terhadap PKC. Menurutnya, ini adalah cara Beijing mendapatkan rahasia dan informasi perusahaan.
"Tidak ada negara, tidak ada, yang menghadirkan ancaman yang lebih luas dan lebih komprehensif terhadap ide-ide kami, inovasi kami, keamanan ekonomi kami daripada pemerintah China dan Partai Komunis China," ujar Wray dikutip CNBC International.
"Dalam banyak hal, menurut saya, ini mewakili ancaman yang menentukan di era kita," katanya.
Kritik blak-blakan Wray terhadap dugaan campur tangan pemerintah China ke dalam bisnis asing menggarisbawahi ketegangan tinggi antara Beijing dan Washington. Pernyataannya juga datang setelah kunjungan ke China oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keuangan Janet Yellen.
Wray tidak menyebutkan nama perusahaan tertentu yang diminta untuk menampung sel-sel PKC di China. Ia juga tidak secara langsung menanggapi kekhawatiran anggota DPR dari Partai Republik, Lance Gooden, bahwa Beijing telah meningkatkan penggunaan sel-sel politik baru dalam bisnis-bisnis asing.
"Meskipun tidak ada undang-undang yang melarang usaha patungan, masalah yang kita miliki adalah bahwa pemerintah China terlalu sering mengeksploitasi usaha patungan tersebut untuk kemudian menggunakannya sebagai cara untuk mendapatkan akses yang tidak benar ke rahasia dan informasi perusahaan," jawabnya.
"Jika kita mencoba memasang sesuatu seperti itu di perusahaan Amerika, atau jika Inggris mencoba melakukannya di perusahaan Inggris atau di sejumlah tempat lain, orang akan kehilangan akal sehatnya, dan memang demikian," tambahnya.
Platform risiko komersial Sayari memperingatkan dalam laporan tahun 2021 bahwa perusahaan swasta di China menghadapi tekanan yang semakin besar untuk memberikan apa yang disebut sel-sel PKC yang makin berpengaruh.
"Perusahaan-perusahaan itu telah diminta sejak 2018 untuk mendirikan sel-sel PKC agar terdaftar di bursa saham domestik. Sel-sel, pada gilirannya, telah mendorong untuk memperkuat peran mereka dalam tata kelola perusahaan," kata lembaga tersebut.
The Wall Street Journal melaporkan tahun lalu bahwa regulator China telah mengubah aturan mereka untuk dana investasi sekuritas, termasuk mewajibkan perusahaan milik asing seperti BlackRock dan Fidelity untuk membuat sel komunis dalam operasi bisnis China mereka.
Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa HSBC telah memasang komite PKC dalam bisnis perbankannya di China. Ini menjadikan HSBC sebagai pemberi pinjaman asing pertama yang melakukannya.
"Bahkan sampai pada titik di mana, di bawah undang-undang China, perusahaan China dengan ukuran apa pun diharuskan menjadi tuan rumah di dalam perusahaan," kata Wray dalam sebuah wawancara dengan CNBC.
″Mereka menyebutnya komite, tetapi pada dasarnya itu adalah sel yang tanggung jawab utamanya adalah memastikan kepatuhan perusahaan terhadap ortodoksi Partai Komunis China," tambahnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Beri Titah kepada Partai Komunis China, Ini Isinya