INTERNASIONAL

Fakta-Fakta Banjir Dahsyat Vermont: Anomali Cuaca-Nasib WNI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 July 2023 19:20
Banjir landa Richmond, Vermont, Amerika Serikat. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)
Foto: Banjir landa Richmond, Vermont, Amerika Serikat. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hujan deras yang intens selama beberapa hari terakhir menyebabkan banjir bandang di Montpelier, ibu kota negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS).

Akibat curah hujan yang tinggi, pemerintah AS telah umumkan status keadaan darurat di Vermont. Saat ini banjir juga dilaporkan masih terjadi, sehingga memaksa evakuasi dan penutupan area pusat kota.

Dinas Cuaca Nasional di Burlington menyebut kota itu dilanda curah hujan 5,28 inci yang memecahkan rekor pada Senin (10/7/2023). Jumlah itu lebih dari rekor hari lain, termasuk hujan 5,27 inci hujan saat Badai Tropis Irene pada 28 Agustus 2011.

Selain hal tersebut, berikut fakta-fakta terkait banjir bandang di Vermont, mengutip dari berbagai sumber.

Keadaan Darurat dan Evakuasi Warga

Presiden Joe Biden mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Vermont, AS timur laut pada Selasa. Peringatan muncul setelah hujan lebat memicu banjir yang menyebabkan puluhan penduduk diselamatkan dengan perahu.

Pejabat terkait menyebut lebih dari 100 orang di Vermont telah diselamatkan dari mobil dan rumah pada Selasa tengah hari. Pihak berwenang mencoba untuk menerbangkan orang lain dengan helikopter, seperti dilaporkan The New York Times.

"Kami masih dalam bagian yang sangat berbahaya dari bencana ini. Kami sedang melakukan penyelamatan aktif seperti yang kita bicarakan hari ini," kata Mike Cannon, seorang pejabat tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Vermont.

Tidak ada laporan segera tentang kematian atau cedera di negara bagian itu akibat hujan, yang menurut para pejabat telah membanjiri pusat kota Montpelier, sebuah kota berpenduduk 8.000 orang.

Tak Ada Korban WNI

Terkait banjir dan hujan di Vermont, KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul komunitas Indonesia untuk mendata WNI di wilayah terdampak.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban luka atau meninggal. Berdasarkan data lapor diri KJRI New York, tercatat terdapat 1 WNI yang menetap di Vermont," jelas KJRI New York dalam rilis yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (12/7/2023).

"KJRI New York juga telah sampaikan imbauan kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih tetap tinggi, terus memantau informasi dan arahan dari otoritas setempat dan segera menghubungi hotline KJRI New York jika mengalami situasi darurat," tambahnya.

Bendungan di Ambang Kapasitas

Sebuah bendungan di hulu dari ibu kota negara bagian Vermont sudah mencapai kapasitas maksimum pada Selasa (11/7/2023) setelah bencana banjir bencana menutup jalan raya yang mengarah ke Montpelier.

Pejabat kota menyebut Bendungan Wrightsville, yang membentuk waduk empat mil (6,4 km) utara Montpelier, mendekati titik di mana saluran air perlu mengalirkan air ke Cabang Utara Sungai Winooski.

"Itu akan memperburuk apa yang disebut Layanan Cuaca Nasional sebagai banjir bencana di distrik pusat kota Montpelier yang indah, di mana orang-orang menavigasi jalan-jalan yang terendam dengan kano dan air banjir mencapai jendela bisnis dan bagian atas kendaraan," kata pejabat, mengutip Reuters.

Cabang Utara menyatu dengan cabang Winooski kedua yang lebih besar di dekat gedung negara bagian Vermont.

Curah Hujan Tak Normal

Pusat Prediksi Cuaca pada Senin mengatakan total curah hujan tujuh hari di sebagian besar Timur Laut sudah mencapai 300% hingga 500% dari tingkat normal.

Curah hujan yang tersebar luas 2 hingga 4 inci jatuh melintasi Timur Laut dari Pennsylvania timur dan New Jersey utara ke Vermont dan New Hampshire. Total curah hujan yang terisolasi lebih tinggi dari 6 inci telah terlihat di beberapa negara bagian.

Di New York, seorang wanita berusia 35 tahun meninggal setelah tersapu oleh air banjir saat dia mencoba untuk mengevakuasi rumahnya di Orange County, Minggu. Banjir telah menyebabkan kerusakan puluhan juta dolar, kata Eksekutif daerah Steve Neuhaus, Senin.

Beberapa daerah di New York dilanda hujan lebih dari 8 inci (20 sentimeter) dalam periode 24 jam terakhir.

Sementara di bagian utara negara bagian itu, keadaan darurat diumumkan untuk kota Long Lake karena banjir parah yang menghancurkan jalan dan jembatan, memutus jalur pasokan listrik dan memaksa beberapa penduduk mengungsi. Keadaan darurat berlaku untuk Hamilton County hingga Rabu pagi.

Pejabat Long Lake juga mengatakan perjalanan yang tidak penting di kota tidak diperbolehkan saat ini.

Sebagian besar Amerika Serikat bagian timur laut, termasuk New York, New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Massachusetts, dan Vermont, dilanda hujan pada hari Minggu dan Senin, menyapu jembatan dan membuat jalan tidak dapat dilewati.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG Warning Cuaca Ekstrem di RI Sampai Minggu Depan, Cek!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular