Pelindo Jasa Maritim Tingkatkan Marine Awareness Awak Kapal

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
12 July 2023 14:30
Pelindo Jasa Maritim memprioritaskan keselamatan melalui pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), serta Manajemen Keselamatan di bidang marine untuk menjaga marine awareness para awak kapal. (Dok. Pelindo Jasa maritim)
Foto: Pelindo Jasa Maritim memprioritaskan keselamatan melalui pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), serta Manajemen Keselamatan di bidang marine untuk menjaga marine awareness para awak kapal. (Dok. Pelindo Jasa maritim)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelindo Jasa Maritim memprioritaskan keselamatan melalui pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L), serta Manajemen Keselamatan di bidang marine untuk menjaga marine awareness para awak kapal.

Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar mengatakan keselamatan menjadi sangat krusial karena risiko karena kelalaian atau tindakan yang mengabaikan keselamatan memberikan kerugian besar bagi pengguna jasa. Risiko fatal bisa mengancam nyawa para awak kapal di tempat kerja.

Beberapa hal yang ditekankan kepada para awak kapal terutama peran dan tanggung jawab masing-masing ketika bekerja, kegiatan yang sesuai dengan standar operasi dan layanan, respon siaga saat keadaan darurat, hingga rutinitas. Selain itu HSSE ditumbuhkan agar menjadi kebiasaan dimana para awak mengenal dengan baik P3K di kapal jika terjadi kondisi darurat di area kerja.

"Sudah menjadi kewajiban setiap awak kapal untuk memahami peran dan tanggung jawabnya serta menjaga keselamatan selama di tempat kerja, hal ini demi diri mereka sendiri, perusahaan, serta pengguna jasa," ungkap Patrick dalam keterangan resmi, Rabu (12/7/2023).

Selain itu. SPJM juga menekankan kegiatan Fit to Work bagi para awak sebelum melakukan aktivitas. Program kesehatan kerja yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pekerja sehingga dapat bekerja tanpa menimbulkan tindakan tidak aman yang berdampak pada kecelakaan kerja.

Lebih lanjut, Patrick mengatakan bahwa marine awareness diperlukan dari setiap awak kapal. Dengan begitu, mereka bisa merespon keadaan darurat, serta menerapkan K3 tanpa kompromi demi keselamatan Bersama.

"Itulah mengapa drill HSSE terus dilakukan untuk menanamkan kesadaran crew akan pentingnya selalu waspada dan terlatih menangani kondisi darurat sebelum menimbulkan fatalitas," pungkasnya.

Dia menambahkan upaya ini menjadi inisiasi perusahaan untuk menjadi semakin baik dari sisi internal khususnya bidang Marine di 37 pelabuhan. Tahun ini beberapa cabang melakukan standarisasi marine, seperti Belawan, Tanjung Priok, Makassar, Balikpapan, Ambon, dan Sorong.

Meningkatkan marine awareness menurutnya perlu dilakukan mengingat berbagai kecelakaan yang menimpa kapal-kapal di dunia. Misalnya saja kecelakaan The Herald of Free Enterprise tahun 1987 yang menyebabkan 193 penumpang meninggal dunia.

Setelah diperiksa, ditemukan penyebab kecelakaan adalah kelalaian seorang kru kapal. Pada saat berangkat dari pelabuhan pintu utama kapal masih dalam kondisi belum sepenuhnya ditutup. Hal tersebut menyebabkan air laut membanjiri dek. Kapal The Herald of Free Enterprise yang tidak dilengkapi dengan kompartemen banjir akhirnya terbalik karena air memenuhi dek.

Beberapa tahun kemudian, diberlakukan standar internasional untuk manajemen dan pengoperasian kapal yang aman dan untuk pencegahan polusi.

Untuk SPJM selalu memberikan 'bekal' pada setiap awak kapal tentang Manajemen kapal, materi-materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta keselamatan kapal. Hal ini berlaku. Nantinya materi serupa juga akan diberikan kepada awak kapal di daerah lainnya seperti Jakarta, dan Makassar, serta sejumlah area dimana SPJM melakukan kegiatan operasional.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mimpi Menhub: Pelabuhan RI Setara dengan China Hingga Spanyol

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular