Capres Disebut Tak Paham Ekonomi, Begini Kata Bos Eksportir
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih presiden dan wakil presiden RI berikutnya bakal digelar tahun depan. Pembahasan nama-nama sosok yang bakal jadi calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) pun mulai ramai dari sekarang.
Sayangnya, sosok yang digadang-gadang jadi bakal capres RI tersebut dinilai belum memahami perekonomian sepenuhnya. Hal itu disampaikan pengusaha senior, Sofjan Wanandi, saat ditanya capres pilihan pengusaha swasta.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan, para pendukung dan tim pengusung capres tersebut harus melakukan persiapan sejak dini. Hal itu disampaikan dalam Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023), 'Wait and See Dunia Usaha di Tahun Politik 2023'.
Jika sudah memiliki persiapan dengan tim yang memiliki kemampuan, ujar Benny, jika Capres tersebut menang dalam Pemilu nanti dan terpilih memimpin Indonesia, akan bisa bersiap dan mengantisipasi tantangan ke depan. Sebab, kata Benny, tensi geopolitik bakal terus berlanjut.
"Ya mereka harus mengerahkan timnya, bantuan yang memang capable, bukan hanya berdasarkan emosi," katanya dikutip Rabu (12/7/2023).
"Kadang-kadang kita menempatkan orang berdasar emosi karena teman baik kita, atau pernah berjasa, tapi kapabilitas nggak ada," tambah Benny.
Benny pun menjabarkan kriteria utama yang harus dimiliki capres jika ingin memimpin Indonesia.
"Pertama harus capable. Kedua pemimpin kita harus kupingnya jangan tipis, jadi kalau ada informasi direnungkan, bicarakan, baru ambil keputusan, itu. Karena geopolitik jalan terus, ini kita yang was-waskan. Walaupun saya selalu berdoa dan mudah-mudahan tidak terjadi, apa China mainland dan Taiwan ini akan terjadi konflik besar kalau Amerika main terus," katanya.
"Mungkin ini yang berat. Ukraina aja yang jauh terasa. Kalau di laut China perang, logistik nggak jalan kita. Pemimpin harus peka," pungkas Benny.
(dce/dce)