Economic Update 2023

Ada Ancaman Ngeri Soal Iklim, Ini Jurus Pemerintahan Jokowi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 11/07/2023 15:56 WIB
Foto: PLT Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia tak terkecuali Indonesia sedang dalam ancaman perubahan iklim. Hal ini tentunya akan berdampak pada beragam aspek, baik dari cuaca ekstrem hingga level lingkungan yang berdampak pada manusia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkomitmen untuk membantu mengurangi ancaman perubahan iklim itu. Diantaranya komitmen menjalankan kesepakatan Paris atau Paris Agreement sejak delapan tahun lalu.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan pihaknya sudah memiliki strategi dalam mencegah ancaman perubahan iklim khususnya di Indonesia. Ada dua poin penting yang dilakukan pemerintah terkhusus sektor ESDM.



Pertama, menggeser energi yang beremisi besar menjadi energi yang memberikan emisi rendah. Dia menambahkan, hal tersebut seperti yang sudah tertuang dalam Undang-undang perubahan iklim dan Undang-undang energi.

"Penurunan emisi gas rumah kaca di sektor ESDM ini ada dua, yang pertama kita geser pemanfaatan emisinya pada energi yang memberikan emisi lebih rendah misalkan dari fossil to fossil, batu bara ke gas, minyak bumi ke gas, BBM ke gas," paparnya kepada CNBC Indonesia dalam program Economic Update 2023, Selasa (11/7/2023).

Kedua, transisi energi. Hal itu dilakukan dengan menggeser energi yang menghasilkan emisi menjadi menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Namun, Dadan mengatakan bahwa transisi energi harus dilakukan dalam jangka panjang karena prosesnya harus mengganti keseluruhan energi yang menghasilkan emisi menjadi nol emisi.

"Yang lebih besar tapi ini durasi agak panjang, makanya disebut transisi adalah bagaimana kita menggeser dari fosil dengan memanfaatkan sumber daya yang ada kita secara lengkap itu yang dimaksud dengan energi baru dan energi terbarukan. itu yang kita dorong," tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa target bauran EBT di Indonesia sampai dengan tahun 2025 sebesar 23% dari sumber energi yang saat ini didominasi oleh energi fosil.

"Kalau ditanya seberapa besar sih sekarang perkembangannya, ya kita sekarang di angka 13% (bauran EBT), kecil. Kita ingin naik ke 23% di tahun 2025," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menaker Blak-blakan Soal Satgas PHK - Daya Saing Pekerja RI