Libur Panjang Diprotes Pengusaha-Buruh, Ini Kata Sandiaga Uno

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, libur panjang Iduladha pada akhir Juni sampai awal Juli 2023 kemarin membawa berkah bagi Indonesia.
Meski, kebijakan pemerintah menetapkan libur cuti bersama Iduladha selama 3 hari, sempat diprotes pengusaha dan pekerja.
"Sangat berdampak (libur panjang). Mulai dari tingkat hunian hotel, kursi pesawat. Libur panjang, libur sekolah, super long weekend Iduladha, sangat berdampak bagi ekonomi," kata Sandiaga dalam Economic Update 2023 CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).
"Soal keluhan pengusaha terkait libur panjang memang perlu disikapi dengan bijak. Karena saat ini pengusaha tengah menghadapi beban yang semakin tinggi," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Sandiaga, perlu ada solusi untuk membantu pengusaha, terutama di sektor padat karya. Salah satunya, dengan memberikan insentif.
"Perlu dicarikan solusi, bisa dengan memberi insentif bagi industri padat karya, sehingga bisa membuka lapangan kerja. Agar tak membebani ekonomi," kata Sandiaga.
"Karena ekonomi kita ini kan ditopang konsumsi rumah tangga. Sehingga kebijakan yang tepat dan mendorong konsumsi rumah tangga, juga mendorong investasi, akan mendongkrak perekonomian," ujarnya.
Dengan begitu, imbuh dia, sektor pariwisata dan juga industri lain di dalam negeri bisa bertumbuh lebih positif lagi. Dan membuka lapangan kerja lebih luas lagi.
"Dengan ekonomi bergerak, target 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tahun 2024 bisa tercapai. Dengan begitu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkas Sandiaga.
Seperti diketahui, penetapan libur panjang saat Iduladha 2023 selama 3 hari, ditambah 2 hari libur akhir pekan pada 18-30 Juni dan 1-2 Juli 2023 lalu sempat diprotes. Tak hanya pengusaha, tapi juga kalangan pekerja.
Pengusaha mengaku pusing dengan banyaknya hari libur di Indonesia.
Senada, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, jumlah hari libur di Indonesia terlalu banyak. Hal itu, kata dia, akibat kebijakan pemerintah yang tidak terukur dalam satu tahun kalender kerja.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus RI Gaet Turis & Hadapi Persaingan Wisata Thailand Cs
