Economic Outlook 2023

Ekonomi Dunia Suram, Pemerintah Yakin Investor Masih Lirik RI

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
11 July 2023 12:45
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Economic Update di Program Power Lunch yang berlangsung pada Selasa, (11/7/2023). (CNBC Indonesia TV)
Foto: Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Economic Update di Program Power Lunch yang berlangsung pada Selasa, (11/7/2023). (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian dunia yang masih diliputi ketidakpastian, di tengah suku bunga acuan negara maju sangat tinggi, pemerintah meyakini bahwa fundamental ekonomi tanah air masih sangat menarik bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (11/7/2023).

"Kita melihat suku bunga di belahan bumi itu meningkat, seperti apa akan menarik modal global itu bergerak. Dengan Indonesia tahun ini kita masih cukup comfortable dengan incoming flow di pasar saham, pasar modal, juga di pasar obligasi kita," jelas Suahasil.

Seperti diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 tercatat sebesar 5,03% secara tahunan (year on year), meningkat dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 5,01% (yoy).

Suahasil mengatakan, struktur ekonomi di tanah air dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), mayoritas didorong oleh konsumsi masyarakat yang mulai pulih pasca dicabutnya status pandemi.

Inflasi Indonesia pun terjaga pada level 4% (yoy) pada Mei 2023, lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 4,33% (yoy).

Pemerintah pun berharap agar masyarakat bisa terus meningkatkan konsumsinya hanya di dalam negeri, agar roda perputaran ekonomi di Indonesia bisa terus meningkat, di tengah situasi global yang tidak menentu.

"Kita maunya masyarakat konsumsi barang dalam negeri, supaya produksi dalam negerinya bergulir, meningkat, menciptakan multiplier di dalam negeri yang lebih kuat," kata Suahasil lagi.

Pun, hilirisasi yang saat ini mendapatkan kritik dari IMF, kata Suahasil juga menjadi kunci untuk meningkatkan perekonomian domestik.

"Saat beberapa hari terkahir, ramai hilirisasi di dalam negeri, itu bagian ingin membuat supaya perekonomian domestik menciptakan nilai tambah yang lebih besar," ujarnya.

"Dan ini diinginkan oleh semua negara penciptaan nilai tambah yang lebih besar ini. Sehingga kita bisa menciptakan multiplier yang lebih besar, income yang lebih tinggi untuk masyarakat," kata Suahasil lagi.

Adapun sebelumnya, saat melakukan laporan semester I-2023 di Banggar DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai pada kisaran 5% hingga 5,3%.

Pertumbuhan ekonomi tanah air di tahun ini akan didukung oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih terjaga.

Kemudian, outlook inflasi di akhir tahun diperkirakan akan ada di kisaran 3,3% hingga 3,7%. Menurutnya laju inflasi tahun ini akan tetap terjaga dengan terkendalinya inflasi pangan dan administered price.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah, DPR, & Ekonom Sepakat Utang RI Rp 7.849 T Aman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular