6 Juta Peternak Ayam & 50 Ribu Pewarteg Pilih Capres Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
11 July 2023 06:00
Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/12/2021). Menjelang akhir tahun mayoritas harga bahan pokok merangkak naik secara signifikan.  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/12/2021). Menjelang akhir tahun mayoritas harga bahan pokok merangkak naik secara signifikan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Peternak ayam mengaku akan mendukung bakal calon presiden 2024 yang peduli kepada peternak rakyat. Capres yang dipilih harus paham dengan isu peternakan, utamanya dalam hal perunggasan.

"Kita minta pemimpin atau pejabat yang memang peduli kepada peternak mandiri atau peternak rakyat, karena memang selama ini semuanya juga hanya sekedar banyak teori dan banyak janjinya saja," kata Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Pardjuni kepada CNBC Indonesia seperti dikutip Selasa (10/7/2023).

Pardjuni mencontohkan salah satu pemimpin yang awalnya berjanji akan pro kepada peternak rakyat, namun pada praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Yang waktu kemarin terakhir, pak SYL Menteri Pertanian ini juga sama ya, Jadi waktu kita ketemu setelah dia pelantikan menteri itu pun dia janjinya sama 'pro peternak rakyat', tapi pada akhirnya, prakteknya itu jauh dari apa yang kita harapkan," tutur Pardjuni.

Dia berharap para pemimpin termasuk presiden itu memang mereka harus mengetahui permasalahan pertanian dan peternakan, sehingga ujung tombak perekonomian dari rakyat kecil yang notabene-nya mereka adalah bertani dan berternak itu bisa terlindungi.

Menurutnya, calon presiden yang memiliki visi misi untuk memajukan peternak rakyat atau menghidupkan kembali peternak rakyat mandiri akan memiliki poin positif di mata para peternak.

"Saya kira itu menjadi poin positif untuk kita pilih dan saya kira teman-teman peternak rakyat mandiri semuanya jika mendengar kalimat itu dari mulut mereka, saya kira mungkin itu menjadi poin positif buat mereka dan pasti suaranya akan lebih banyak ke sana," ujarnya.

Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Peternak memanen telur di salah satu peternakan ayam petelur di Gunung Sindur, Jawa Barat, Rabu (24//5). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sementara, dari ketiga nama bakal calon presiden (bacapres) yang telah terkuak belakangan ini, Pardjuni pesimistis dari ketiganya tidak ada yang mumpuni untuk pro kepada peternak rakyat.

"Kalau tiga nama itu saya pikir juga mereka belum tahu masalah kita ya, jadi saya sudah punya nomornya Pak Ganjar, saya WhatsApp nggak pernah dibales, urusan ayam juga nggak paham, ketemu juga pernah saya bicara sama beliau, (Pak Ganjar) belum mudeng (ngerti)," tuturnya.

"Kemudian Prabowo juga, dia walaupun pernah menjadi ketua HKTI saya kira mungkin yang dia ketahui hanya masalah pertanian, di dunia perunggasan terutama broiler mungkin juga masih buta. Kemudian Anies, Saya kira juga dunia mereka dunia pendidikan, jadi mungkin juga kalau tidak ada yang kasih tahu bahwa permasalahan peternak rakyat kecil itu seperti begini begini begini saya kira juga belum ada yang paham," lanjutnya.

Karena di kakinya mereka, lanjut Pardjuni, atau tim suksesnya itu belum ada yang terdengar memiliki dasar dari peternak rakyat atau mereka yang memahami masalah peternak.

"Tapi kita harapkan, mau Ganjar, mau Anies, mau Prabowo kalau dia tidak memahami peternak rakyat ya saya kira itu bukan pilihan kita, berarti dia siap didemo oleh peternak rakyat," ujarnya.

Pardjuni mengungkapkan, saat ini apabila dihitung secara total yang berkompeten dalam dunia perunggasan utamanya ayam broiler, mulai dari peternak, pedagang, supplier, karyawan di kandang, pabrik obat hewan ternak, pabrik pakan, setidaknya ada sekitar 6 juta suara yang dapat disumbangkan dalam Pemilu 2024 mendatang, bilamana capres dan cawapres tersebut memiliki niat untuk peduli kepada peternak rakyat mandiri.

50 Ribu Pengusaha Warteg Pilih Capres Ini

Para pelaku usaha warung tegal atau yang biasa disebut Warteg telah sepakat bahwa figur calon presiden yang akan mereka dukung pada Pemilu 2024 nanti adalah sosok pemimpin yang dapat berkeadilan dan dapat mengentaskan kesenjangan ekonomi di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada CNBC Indonesia.

"Seperti diketahui ketimpangan ekonomi di negeri ini sangat lumayan tinggi, 5% populasi penduduk Indonesia menguasai 50% pergerakan ekonomi, ini kan jumlah yang sangat timpang sekali. Ini yang diharapkan kedepan (calon presiden) mengatasi kesenjangan, dan distribusi kekayaan supaya rakyat semakin banyak untuk mendapatkan akses ekonomi yang baik, terutama UMKM," ujarnya.

Mukroni menyebut kesenjangan atau ketimpangan ekonomi telah banyak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan, karena adanya ketidakadilan, kemudian terjadi kerusuhan dan segala macamnya, sehingga masyarakat akan dirugikan.

"(Untuk itu) ke depannya, pemerintah harus melihat keadilan, kesetaraan, dan pemerataan pembangunan. Sebenarnya itu saja yang dituntut oleh rakyat kecil, gak banyak," tutur dia.

"Artinya, ekonomi ini jangan dikuasai oleh hanya segelintir orang, oligarki lah istilahnya, tapi harus dikuasai oleh semua komponen bangsa atau usaha kecil menengah, kalau sinergi kan enak," imbuhnya.

Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi warteg di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Mukroni juga berharap agar nantinya pemerintah atau calon Presiden 2024 dapat dengan tegas memberantas korupsi. Sebab, adanya tindakan korupsi telah mencerminkan pemerintahan yang tidak berkeadilan.

"Bangsa terpuruk karena korupsi. Nah ini korupsi harus tegas diberantas, itu yang penting. Kan gak adil, sementara kita bekerja di bawah dengan keringat berdarah-darah, yang di atas dia menikmati hanya dengan kekuasaan terus berkorupsi, ini kan gak adil," ujar Mukroni.

Selain itu, Mukroni bersama anggota Kowantara mengharapkan agar situasi ekonomi Indonesia menjadi jauh lebih baik, harga-harga pangan tidak mengalami lonjakan drastis atau harga stabil, kemudian pemimpin yang merakyat dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong, serta visi pembangunannya yang harus dikaji dengan benar, seperti misalnya fokus pada kebutuhan rakyat.

"Jadi presiden jangan berfantasi diri, apa yang dia mau terus rakyat harus dukung semua. Kan itu tidak istilahnya tidak fokus kepada kebutuhan rakyat," ujarnya.

"Itu kriteria-kriteria yang kita inginkan dan perlu diwujudkan, yang mengedepankan visi misi dan track record yang bagus ya, mungkin banyak teman-teman (anggota Kowantara) dari kita akan melihat," lanjut dia.

Lebih lanjut, Mukroni menyebut jargon bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari partai Nasdem lah yang untuk saat ini mewakili apa yang diinginkan oleh para pelaku usaha warteg, yaitu perubahan. Namun, dia masih belum ingin berpendapat, sebab dirinya bersama anggota Kowantara masih akan melihat terlebih dahulu jargon-jargon dari bacapres lainnya.

"Kita masih melihat-lihat, karena mereka masing-masing masih berkampanye, dan sistem atau jargon yang akan dia terapkan masih belum dikemukakan (seluruhnya). Sementara yang banyak melontarkan keadilan kan (baru) Anies yah, karena jargon dia kan perubahan. Memang kita inginkan perubahan, karena bangsa ini bagaimana agar tidak 5% yang menguasai ekonomi, tapi paling gak 30%-40% menguasai ekonomi, jadi memang teman-teman pengen perubahan yang lebih baik maksudnya, gitu kan.. Siapapun (pemimpinnya nanti)," jelasnya.

Ditambah, lanjutnya, saat ini masih belum diumumkan secara gamblang siapa bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampingi para kandidat capres yang sudah ada saat ini. Sehingga, Mukroni mengaku masih belum bisa menilai kandidat mana yang akan lebih unggul dipilih oleh para pelaku usaha Warteg.

"Cuma kan kita belum tahu apakah nanti pendamping nya itu akan sepaham dengan dia. Nah ini persoalannya kan di situ. Jadi kita akan menunggu. Mungkin setelah mereka mendapatkan pendamping yang tadi mendukung proses itu, baru nanti kita tahu siapa yang akan dipilih," ujarnya.

Karena, lanjut dia, tidak hanya dengan kampanye para calon presiden itu bisa mendapatkan hati rakyat, tetapi dengan membuktikan benar atau tidak dia memiliki kemauan untuk memberantas korupsi dan berkeadilan, dengan memilih wakil atau pendampingnya yang benar-benar sepaham dengan visi misi yang diusung oleh para calon presiden.

"Teman-teman (anggota Kowantara) saat ini masih melihat, karena ini kan masih baru bacapres belum bacawapres nya, wapres nya itu harus saling meliputi, semacam saling melengkapi antara capres dan cawapres. Ini kan masih belum ketara, karena bacapresnya masih belum mengumumkan siapa pendampingnya," tutur Mukroni.

Mukroni menilai Presiden itu tidak bisa hegemoni dalam kebijakan, sementara wakil presidennya hanya dijadikan cadangan. Presiden dan Wakil Presiden harus saling melengkapi.

"Karena kan Presiden dan Wakil Presiden itu saling melengkapi, dan tidak bisa Presiden hegemoni dalam kebijakan, sementara Wapresnya hanya ban serep, itu gak bisa, jadi harus ada saling melengkapi. Kayak dulu bung karno dan bung hatta," ujarnya.

Untuk itu, saat ini pihaknya mengaku masih melihat-lihat kandidat mana yang paling cocok untuk dijadikan pemimpin negara, belum memutuskan siapa yang akan didukung nanti.

"Sekarang ini masih istilahnya melihat-lihat, masih meneropong belum melihat kesana siapa yang akan dipilih para pelaku usaha warteg," tuturnya.


(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 50.000 Pengusaha Warteg Kompak Pilih Capres Ini, Anies?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular